Dark/Light Mode

Maju Caketum APJATI, Imam Subali Bakal Perbaiki Citra Dan Memodernisasi Organisasi

Selasa, 17 November 2020 14:54 WIB
Imam Subali/Ist
Imam Subali/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal Calon Ketua Umum (Caketum) Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Imam Subali mengaku bakal fokus memperbaiki citra APJATI dan memodernisasi organisasi, jika diberi amanah menjadi ketua umum.

Pasalnya, dua hal ini masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi APJATI. 

“Pertama, saya fokus pada perbaikan citra APJATI. Kedua, saya ingin cara kerja APJATI bisa lebih modern. Jika sudah modern, saya yakin ini akan berimbas pada pengembangan bisnis anggota," ujar Imam kepada wartawan, Selasa (17/11).

Menurut Imam, semua agenda program yang sudah berjalan dengan baik di APJATI akan diprioritaskan dan melakukan inovasi-inovasi baru sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. 

Diakuinya, selama ini, APJATI sudah banyak berbuat dan berkontribusi nyata untuk masyarakat dan negara. Program yang baik-baik akan dilanjutkan. 

Ia juga menyiapkan terobosan-terobosan agar tata kelola, penempatan, iklim usaha di P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) tetap kondusif dan produktif. Jadi melanjutkan yang bagus dan berinovasi menciptakan hal-hal yang baru.

Kendati demikian, Imam juga akan mengkoreksi dan menyempurnakan segala kebijakan yang dianggap kurang baik. 

Baca juga : Amran Sulaiman Bakal Dianugerahi Bintang Mahaputera, Anggota DPR: Gerakan Mekanisasi Pertanian Diinisiasi Beliau

Imam tidak memungkiri ada beberapa program APJATI yang dinilai kurang maksimal dan tidak berdampak baik bagi anggota. 

"Harap dicatat. Saya berusaha membuat terobosan program-program strategis yang sesuai tantangan zaman," katanya. 

Kader Nahdlatul Ulama (NU) ini membeberkan alasan dirinya tertarik maju dalam bursa pemilihan Ketum APJATI.

Menurutnya, dia sangat ingin berkontribusi nyata dari dalam asosiasi dengan membantu menyumbangkan ide-ide atau terobosan-terbosan untuk mencarikan solusi terkait permasalahan anggota P3MI yang semakin hari semakin kompleks.

Mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi yang paham berbagai persoalan PMI ini juga bakal memperkuat perlindungan buruh migran di luar negeri. 

Sebab, apabila buruh migran terlindungi, otomatis perusahaan penempatan PMI bakal mendapatkan hasil yang baik.

Memang, jika bicara perlindungan itu tidak sederhana yang diucapkan, perlindungan pekerja migran itu sebetulnya tanggung jawab kita semua. 

Baca juga : Jokowi Ajak Pemuda Tekuni Pertanian, Mentan Dorong Modernisasi

“Kita harusnya lebih memanusiakan PMI yang kita tempatkan harus kompeten. Skema perlindungannya jelas, insya Allah semuanya akan terlindungi secara maksimal,” katanya.

Demikian juga sinergi dengan pemerintah (akan diperkuat), mulai dari hulu sampai hilir. Imam akan menata perlindungan secara komprehensif. Jadi, antara simultan penempatan dan perlindungannya itu harus sama-sama dijaga.

"PMI yang kita tempatkan, otomatis hasil-hasil usaha kita. Insya Allah akan barokah dan akan utuh. Sementara kalau tidak kita lindungi, nanti akan banyak masalah di sana (negara penempatan) dan tentu akan menggerogoti hasil usaha kita (P3MI),” jelasnya.

Menurut Imam, perlindungan terhadap PMI dilakukan mulai dari pendidikan dan pelatihan secara maksimal. Kemudian, adanya monitoring secara kontinyu.

Termasuk mendeteksi dini terhadap semua permasalahan dan kepedulian kita. Semua ini akan melengkapi perlindungan tersebut.

Terkait dengan calon lain, Imam menganggap semua kandidat yang maju dalam bursa Ketum APJATI periode 2020-2024 nanti bukanlah lawan, melainkan teman diskusi untuk memajukan organisasi.

“Terus terang saja, saya tidak pernah berpikir untuk mempetakan (kekuatan) kandidat-kandidat lain. Bagi saya, mereka itu bukan lawan, bagi saya semua kandidat adalah teman untuk berdiskusi merumuskan konsep-konsep yang bagus,” ujar Imam.

Baca juga : Jangan Sampai Beda Pilihan Di Pilkada Rusak Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

"Saya yakin Musyawarah Nasional APJATI ini akan diperkaya dengan konsep, gagasan segar dan terobosan-terobosan terbaru untuk bisa lebih produktif,” ujar Imam.

Seperti diketahui, sejumlah persyaratan untuk maju calon ketua umum APJATI sudah Imam penuhi, antara lain pernah menjabat sebagai pengurus selama satu periode dan menjadi penanggung jawab di perusahaan sebagai dirut.

Dia juga terdaftar sebagai peserta munas dengan membayar iuran peserta dan membayar uang kontribusi sebagai bakal calon ketua umum APJATI sebesar Rp 250 Juta.

Adapun berkas persyaratan lain yang kini harus segera Imam lengkapi, yakni menyiapkan bukti surat dukungan 10 persen  dari total jumlah seluruh peserta munas (total seluruh jumlah anggota APJATI yang punya hak suara ada 138 suara).

Untuk diketahui, Munas APJATI rencananya digelar 26-28 November 2020 di Bandung, Jawa Barat. Agenda empat tahunan ini akan memperebutkan kursi Ketua Umum APJATI 2020-2024. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.