Dark/Light Mode

Bursa Calon Kapolri Setelah Jenderal Nana Dicopot

`Geng Solo` Mengendur, 2 Komjen Mau Pensiun

Minggu, 22 November 2020 07:24 WIB
Para kandidat Calon Kapolri (Foto: Istimewa)
Para kandidat Calon Kapolri (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Anggota Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan, menilik pada jenjang kepangkatan, calon Kapolri harus menyandang bintang tiga. Dan untuk karier, salah satunya pernah menjabat Kapolda tipe A. “Betul, (calon Kapolri harus) pangkat Komjen. Untuk karier antara lain pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A,” tuturnya. 

Namun, lewat Surat Telegram Nomor 1189 tahun 2020 dan dengan Kemenpan RB, pada 22 April lalu, tujuh Polda yang semula tipe B, dinaikkan menjadi tipe A. Kenaikan tujuh tipe Polda tersebut membuat seluruh polda di 34 provinsi di Indonesia bertipe A. Hanya Polda Metro Jaya tipe A-K atau A+. 

Baca juga : Jokowi Tidak Mau Dituduh Intervensi

Menilik dari kriteria bintang tiga atau berpangkat Komjen, ada enam jenderal yang punya peluang. Mereka adalah Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Sestama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo, dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. 

Tetapi, jenderal bintang dua juga punya peluang yang sama. Soalnya, menjelang Idham Azis pensiun, ada juga dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun. Yakni, Kepala BNN dan Sestama Lemhannas. Jumlahnya bisa bertambah satu jika posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga. Ini sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Tinggal menunggu penetapan dan pelantikan. 

Baca juga : Nyalla Dukung Totok Lusida

Setidaknya, ada tiga jenderal bintang dua yang berpeluang. Dua dari geng Solo, Nana dan Irjen Ahmad Luthfi, serta Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran. Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, tadinya berpeluang. Namun kini peluangnya dinilai sudah tertutup. 

Apa kata Polri? Korps baju cokelat ogah mengomentari sejumlah nama bakal calon pengganti Jenderal Idham Azis yang beredar. “Itu hak prerogatif Presiden. Tidak perlu ditanggapi, itu haknya Presiden. Sama-sama tunggu siapa pilihan Presiden,” kata Karo Penmas Polri, Brigjen Awi Setiyono. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.