Dark/Light Mode

Masih Belum Capai Puncak, Kita Lagi Panen Kasus

Tolong, Jangan Ada Libur Panjang Akhir Tahun

Minggu, 29 November 2020 22:14 WIB
Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. (Foto: Ist)
Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 di Tanah Air, kini makin meresahkan. Betapa tidak, rekor penambahan jumlah kasus harian sudah 3 kali pecah. Rekor pertama, pecah pada tanggal 25 November 2020 dengan jumlah kasus 5.534. Rekor kedua, pecah pada tanggal 27 November 2020 dengan jumlah kasus 5.828. Sedangkan rekor ketiga, pecah pada hari ini, dengan angka 6.267.

Terkait hal ini, pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, lonjakan kasus positif Covid-19 tersebut adalah imbas libur panjang pada akhir Oktober lalu.

Baca juga : Daripada Waswas, Baiknya Liburan Panjang Dipangkas

"Kita sedang "panen" kasus. Berdasarkan data surveilans dari Dinkes DKI Jakarta, peningkatan kasus itu ternyata terkait kegiatan cuti bersama akhir Oktober lalu," kata Pandu kepada RMco.id, Minggu (29/11).

Meski jumlah kasus harian terus melonjak, Pandu menilai, puncak pandemi Covid-19 di Tanah Air masih belum terlihat. "Bukan. Kalau melihat indikator pantau pandemi, puncaknya belum terlewati. Belum terkendali," tandasnya.

Baca juga : Realisasi Banpres Capai 81,19 Persen, Masih Ada Kuota 3 Juta Penerima Hingga Akhir Tahun

Menurutnya, penularan dapat terus tak terkendali, jika tidak ada perubahan strategi, tidak ada plan of action, dan penanganan tak dikerjakan dengan sistem pemerintahan langsung.

"Tes swab antigen perlu diperluas, agar pandemi bisa terkendali," sebutnya.

Baca juga : Satgas Covid-19 Wacanakan Peniadaan Libur Akhir Tahun

Pandu berharap, pemerintah tak lagi menerbitkan kebijakan libur panjang, untuk sementara waktu. Termasuk, libur panjang akhir Desember nanti. Sebab, pergerakan orang yang keluar masuk Ibu Kota dapat menyebabkan virus menyebar kemana-mana.

"Libur panjang itu sebaiknya tidak ada. Sudah jelas pandemi semakin tidak terkendali, karena berbagai libur panjang. Yang mencemaskan, jumlah klaster keluarga meningkat karena ada acara liburan bersama, acara keluarga, dan lainnya. Fenomena tersebut tidak semua dapat termonitor dalam sistem surveilans yang ada," terangnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.