Dark/Light Mode

Tenaga Kesehatan Mulai Lelah, Berharap Covid-19 Enyah

Rabu, 2 Desember 2020 06:30 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan tengah istirahat. (foto/ist)
Ilustrasi tenaga kesehatan tengah istirahat. (foto/ist)

 Sebelumnya 
Nonama123 memberi semangat kepada para tenaga kesehatan. Dia mengaku selalu berdoa untuk para tenaga medis semoga selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam melayani pasien Covid-19. “Profesi Anda sangat membanggakan,” puji dia memberi semangat.

Bobby Vaganza menyambar. Dia berharap masyarakat lebih menghargai nyawa para tenaga medis. Dia meminta masyarakat yang tidak takut Virus Corona untuk membantu para tenaga medis.

“Tetap semangat, kami selalu mendukung dan mendoakan,” saut Mario. “Ayo dukung tim medis dalam doa kita, supaya Tuhan memberikan kesehatan dan kekuatan yang baru,” timpal Yonas Widrayana.

Rizal Bekti meminta para tenaga kesehatan bersabar karena penularan Virus Corona bakal naik terus. Soalnya, tes swab belum merata dilakukan kepada masyarakat.

Baca juga : Geliat Petani Milenial Bogor Di Masa Pandemi Covid-19

“Warga banyak yang masih nggak ngikutin protokol kesehatan. Ditambah lagi sebentar lagi pilkada,” ketusnya.

Ananda Silahudin mengeluh. Kata dia, manusia Indonesia memang susah dikasih tahu. Disuruh pakai masker susah, jaga jarak nggak mau, menghindari kerumunan bandel, disuruh jalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di rumah saja protes.

“Ya itulah yang nggak kasian sama nakes,” kritik dia.

Menurut Ayaheandin, para tenaga kesehatan sudah lelah mengurus pasien Covid-19. Yang sehat, lelah melaksanakan protokol kesehatan. “Pakai masker karena takut razia. Bukan kesadaran pribadi,” katanya.

Baca juga : 500 Relawan Papua Ikuti Pelatihan Satgas Covid-19

Menurut Rizaprananta, seandainya saja para tenaga kesehatan bisa memilih, mereka pasti tidak mau seperti ini. Mereka berjuang mempertaruhkan nyawanya. “Tetapi karena sumpah, para nakes selalu menolong pasien,” katanya.

Andi Putra Siregar mengatakan, beberapa Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) terpaksa tutup karena ada tenaga kesehatan yang tertular dan terinfeksi Covid-19 dari pasien yang tidak jujur saat datang berobat.

Para tenaga kesehatan mulai kewalahan, kelelahan dan mulai muncul rasa stres. “Kita butuh bantuan dari masyarakat,” kata dia.

dr Andi Khomeini Takdir menambahkan, tanpa Covid-19 saja, teman-teman dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia sebagian sudah mengalami kelelahan akibat kelebihan beban kerja.

Baca juga : Menag Doakan Ketua PBNU Said Aqil Sembuh Dari Covid

Ditambah pandemi Covid-19, ada risiko burn out. “Saya minta pemerintah memperhatikan nutrisi seluruh tenaga kesehatan se-Indonesia,” saran dia.

Sementara, Kremi menilai, dari awal, slogan soal tenaga kesehatan sudah salah. Tenaga kesehatan bukan garda terdepan. Harusnya, tenaga kesehatan garda terakhir. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.