Dark/Light Mode

Buntut Diplomat Jerman Kunjungi FPI, Bagaimana Nasib Vaksin Pfizer?

Rabu, 23 Desember 2020 12:05 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: ist)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pemerintah membeli vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech asal Jerman dikhawatirkan akan terganggu menyusul ketegangan diplomatik kedua negara buntut kunjungan salah satu staf Kedutaan Besar Jerman di Jakarta ke markas Front Pembela Islam (FPI) beberapa hari lalu.

Sebagaimana diketahui, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc and BioNTech masuk ke dalam daftar enam jenis vaksin Covid-19 yang ditetapkan pemerintah Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Meski demikian, sejauh ini status Pfizer masih berupa kandidat untuk menjadi mitra penyedia Vaksin Covid-19 bagi Indonesia. Salah satu pertimbangan pemerintah Indonesia belum  memasukkan Pfizer ke dalam pengadaan Vaksin Covid-19 ialah karakteristik vaksin ini yang memerlukan cold chain dengan suhu -70 derajat celcius.

Baca juga : Misteri Diplomat Jerman Ke Kantor FPI

Banyak kekhawatiran bahwa Indonesia tidak mampu mengakomodasi kebutuhan lemari es dan freezer untuk menyimpan vaksin dan termos (vaksin carrier) dengan karakteristik Pfizer tersebut, khususnya apabila ingin melakukan distribusi ke daerah-daerah terpencil.

Pengamat pembangunan sosial dan kesejahteraan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hempri Suyatna mengatakan, kunjungan staf Kedubes Jerman ke markas FPI dapat mengganggu hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman.

"Ini masih hangat-hangatnya. Implikasinya bisa ditafsirkan macam-macam oleh kedua belah pihak," katanya.

Baca juga : Amerika Serikat Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer

Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sendiri telah memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi. Dalam pemanggilan itu, pihak Kemenlu juga menyampaikan protes atas kegiatan yang dilakukan staf Kedubes Jerman tersebut.

"Dalam pertemuan, Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman membenarkan keberadaan staf kedutaan di sekretariat organisasi tersebut," tulis pernyataan pers Kemlu.

Adapun Kedubes Jerman mengakui ada diplomatnya yang mendatangi markas FPI. Lewat keterangan tertulis, Kedutaan Besar Jerman menjelaskan duduk perkaranya.

Baca juga : Bantu Korban PHK, Forkabi Bagikan 400 Paket Sembako

Pihak kedutaan mengaku menyesal atas kesan yang ditimbulkan terkait pemberitaan berita tersebut dan menegaskan tidak ada niatan politik di balik kunjungan itu. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.