Dark/Light Mode

Tahun Depan, Pekan Kebudayaan Nasional Dilaksanakan Berjenjang

Selasa, 8 Oktober 2019 00:15 WIB
Logo Pekan Kebudayaan Nasional (Grafis: Dok. Kemendikbud)
Logo Pekan Kebudayaan Nasional (Grafis: Dok. Kemendikbud)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekan Nasional Kebudayaan (PKN) direncanakan dilakukan secara berjenjang mulai tahun depan. Kabar ini disampaikan Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid. 

"Ini arahan Pak Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy). Bilang, sebaiknya acaranya dilaksanakan tiap tahun dan juga berjenjang," kata Hilmar, di sela kunjungannya dalam PKN 2019, di Kompleks Istora Senayan, Jakarta, Senin (7/10).

Baca juga : Kemajuan Perkeretaapian, Buah Konsistensi Berinovasi

Konsep PKN secara berjenjang maksudnya adalah dilakukan mulai dari daerah-daerah. "Walaupun ini disebut PKN, namun seharusnya ada pekan kebudayaan daerah, tingkat kabupaten, kota dan provinsi," terang Hilmar.

Pada PKN kali ini, hanya 26 provinsi yang ikut berpartisipasi. Alasannya, PKN baru digagas setelah dilakukan Kongres Kebudayaan pada Desember 2018. Sehingga banyak daerah yang belum siap untuk ikut berpartisipasi dalam PKN 2019. Hilmar berharap, pada tahun depan lebih banyak pemerintah daerah yang bisa ikut berpartisipasi.

Baca juga : Imam Nahrawi, Menpora Kedua Yang Jadi Tersangka KPK

"Jadi banyak daerah yang belum menganggarkan. Sekarang ada rekomendasi kongres dan Pak Presiden hadir ya kita laksanakan. Buat saya, jalankan sekarang sama-sama kita ancang-ancang. Nanti tahun depan kita buat lebih baik," kata Hilmar menambahkan.

PKN 2019 dibuat ramah disabilitas dan meminimalisir penggunaan sampah plastik. Hilmar mengatakan, ia mengimbau agar para pengunjung membawa tumblr karena akan disediakan air minum.

Baca juga : Menhub Belum Terima Surat Pergantian Nama Bandara Kertajati

Pihak panitia menyediakan air minum gratis namun hanya bisa diambil menggunakan tempat minuman sendiri. "Jadi kita berpesan kepada semua orang bahwa bawa botol minum sendiri. Karena sudah terlalu banyak plastik di laut. Kita ingin mengurangi," kata dia.

Dengan diawali dari PKN, diharapkan para pengunjung yang hadir bisa mencontoh pembatasan botol plastik dan mengaplikasikannya ketika mereka akan mengadakan acara sendiri. "Mudah-mudahan mereka yang hadir di sana terinspirasi. Kalau bikin kegiatan di tempatnya sendiri mengikuti pola yang sama," kata dia menjelaskan. [KW]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.