Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Ada hal menarik saat Presiden Jokowi meluncurkan program Bantuan Tunai Se-Indonesia Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Jokowi mengulang-ulang ucapan agar bantuan sosial (bansos) yang diberikan ke masyarakat tidak dipotong. Sepertinya, Jokowi masih trauma dengan kasus pemotongan bansos yang dilakukan eks Menteri Sosial Juliari P Batubara.
Dalam peluncuran itu, Jokowi didampingi beberapa pejabat terkait. Antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Baca juga : Sekolah Bintang Madani Siap Bersaing Di Era Globalisasi
Peluncuran dilakukan secara fisik dan virtual. Di Istana Negara, ada beberapa perwakilan masyarakat yang menerima bantuan langsung dari Jokowi. Sedangkan yang mengikuti acara secara virtual, menerima bantuan secara simbolis.
Di awal pidatonya, Jokowi menyapa Keluarga Penerima Manfaat (PKM) dari Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Sembako (PBS), dan Program Bantuan Sosial Tunai (PBST). Jokowi memberi kabar gembira ke mereka, bahwa penyaluran bansos akan dilanjutkan di tahun ini. Anggarannya tembus Rp 110 triliun.
"Di awal 2021, saya meluncurkan langsung Bantuan Tunai Se-Indonesia pada masyarakat penerima. Sekali lagi, untuk Program Keluarga Harapan, Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai," ucap Jokowi.
Pengiriman bansos dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, PKH akan dilakukan dalam 4 tahap melalui bank milik negara. Kedua, PBS mulai disalurkan bulan ini sampai Desember 2021. Nilainya Rp 200 ribu per Kepala Keluarga (KK) per bulan. Ketiga, PBST akan diberikan selama 4 bulan (Januari-April) dengan nilai Rp 300 ribu per KK per bulan.
Baca juga : Bamsoet: Jangan Beri Ruang Spekulasi Jual-Beli Vaksin Corona
Jokowi berharap, bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Corona. Selain itu, bantuan tunai ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian nasional agar lebih baik lagi. Tentu dengan catatan, bantuan ini digunakan secara tepat. "Jangan digunakan untuk beli rokok," pesannya.
Setelah itu, Jokowi memberikan peringatan ke anak buahnya dalam melaksanakan penyalur bansos agar tidak ada potongan sedikit pun. Jokowi terlihat sangat serius. Intonasi bicaranya naik, dahinya mengernyit. "Ini juga saya ulang-ulang terus. Agar bantuan yang diterima ini nilainya utuh, tidak ada potongan-potongan,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.