Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jangan Bicara Yang Aneh-Aneh Soal Sriwijaya SJ182
Jaga Perasaan Keluarga Korban
Senin, 11 Januari 2021 08:05 WIB
Sebelumnya
Hoaks Bertebaran
Namun, di tengah pencarian dan duka keluarga, masih ada orang-orang yang tak punya empati. Di jagat Twitter misalnya, masih ada orang yang menjadikan kabar duka ini sebagai bahan bercanda.
Baca juga : Erick Thohir : Semoga Keluarga Korban Diberikan Ketabahan
Ada juga yang menyebarkan berita hoaks atau kabar bohong terkait proses pencarian korban. Misalnya, ditemukannya seorang bayi yang selamat yang disebut sebagai korban Sriwijaya Air SJ128. Ternyata setelah ditelusuri, bayi tersebut bukan korban pesawat Sriwijaya, melainkan kecelakaan kapal yang terjadi 2018 lalu.
Atas banyaknya hoaks yang menyebar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria sampai geram. Usai mengunjungi lokasi pencarian pesawat, Riza mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan hoaks atau informasi seputar kecelakaan pesawat yang tidak jelas kebenarannya.
Baca juga : Puan Berduka Atas Jatuhnya Sriwijaya SJ182, Doakan Keluarga Korban Tabah
Warganet lain juga menyampaikan keprihatinannya melihat televisi melaporkan kabar ini. Seperti diungkap Penulis Kang Maman setelah melihat reporter mewawancarai korban.
“Tolong yang di studio, jangan paksa reporter di lapangan untuk terus berbicara sementara data yang didapatkannya sudah habis untuk saat itu. Jadi ngaco, dan bisa betul-betul tidak peduli/berempati pada korban dan keluarga,” kicau @maman1965.
Baca juga : Kabasarnas Serahkan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ke DVI
Pengajar filsafat UGM @wisnu_prasetya memberi panduan untuk wartawan yang meliput kecelakaan pesawat. “Berlaku juga buat netizen agar tidak buru-buru berspekulasi atau posting sembarangan,” pungkasnya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya