Dark/Light Mode

Operasi SAR Sriwijaya Disetop, CVR Tetap Diburu

Kamis, 21 Januari 2021 18:05 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di JICT Tanjung Priok. (Foto: BKIP Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di JICT Tanjung Priok. (Foto: BKIP Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi menyetop operasi evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada 9 Januari lalu di Kepulauan Seribu. Operasi SAR sudah berlangsung selama 13 hari. Perpanjangan operasi sudah dilakukan sebanyak 2 kali. 

"Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan yang dilakukan oleh Basarnas dengan berbagai pertimbangan. Maka, kami menutup operasi SAR hari ini," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara Kamis (21/1). 

Namun, BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi memastikan, upaya pencarian tetap dilakukan. Terutama pencarian cockpit voice recorder (CVR). Operasi itu akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca juga : Kabasarnas: Operasi SAR Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Diperpanjang 3 Hari

"Di antaranya upaya penemuan CVR. Presiden mengharapkan itu tetap ditemukan sehingga analisa yang dilakukan paripurna," kata BKS.

Menhub juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan. Ia melaporkan jumlah korban yang berhasil teridentifikasi mencapai sebanyak 43 korban dan akan ada lagi tambahan. Dari korban yang teridentifikasi sebanyak 32 jenazah telah diserahkan kepada keluarganya.

Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito menjelaskan, operasi melibatkan 4.300 personel, 62 kapal laut, 15 pesawat, dan tim SAR gabungan. Dalam operasi tersebut, kata Bagus, tim telah berhasil mengevakuasi 324 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban, serpihan kecil pesawat sebanyak 68, dan flight data recorder (FDR) pada hari keempat tepatnya 12 Januari dan bagian dari CVR pada 15 Januari atau hari ketujuh.

Baca juga : Basarnas: CVR Sriwijaya Air SJ182 Belum Ditemukan

"Sementara informasi dari tim DVI, dari 324 kantong jenazah yang sudah teridentifikasi ada 43 dan menyusul 7 akan segera diumumkan," ujarnya.

Bagus mengaku tim SAR telah melaksanakan upaya maksimal. Bekerja siang dan malam untuk mencari dan mengevakuasi korban maupun bagian dari tubuh pesawat. Hasil-hasil temuan berupa material sudah diserahkan ke KNKT dan untuk korban atau bagian tubuh korban sudah diserahkan kepada DVI.

"Setelah melalui pertimbangan teknis, hasil temuan dan terakhir tadi kita melaksanakan rapat yang dipimpin menteri perhubungan, maka hari ini Kamis, tanggal 21 Januari 2021 pukul 16.57 WIB, operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 secara resmi saya nyatakan ditutup," ucapnya.

Baca juga : Partai Hanura: Terlalu, Korban Sriwijaya Air Masih Aja Di-bully...

Bagus menambahkan, akan dilaksanakan operasi lanjutan berupa pemantauan dan monitoring secara aktif. "Bila dikemudian hari ada laporan dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban ataupun korban kepada Basarnas, kami akan merespons untuk menindaklanjuti temuan-temuan tersebut," tegasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.