Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Desak Masalah Pangan Segera Dibenahi

Gula, Kedelai Dan Jagung Masih Impor, Jokowi Kesal

Jumat, 22 Januari 2021 05:40 WIB
Presiden Jokowi saat berbicara di Kompas100 CEO Forum yang dilaksanakan secara daring di Jakarta. (Foto Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden).
Presiden Jokowi saat berbicara di Kompas100 CEO Forum yang dilaksanakan secara daring di Jakarta. (Foto Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali menyoroti masih tingginya impor produk pertanian seperti kedelai, gula hingga bawang putih setiap tahun. Jokowi ingin masalah tersebut segera diselesaikan.

Impor sejumlah komoditas tersebut, harus dilakukan Indonesia dalam jumlah besar demi menjamin ketersediaan stok di dalam negeri.

Baca juga : Cuaca Buruk, Basarnas Hentikan Sementara Pencarian Korban Dan Puing SJ 182

“Gula masih impor jutaan ton, padahal kita memiliki lahan, kita memiliki resources. Kedelai, jagung impornya juga jutaan. Ini perlu diselesaikan,” kata Jokowi saat berbicara di Kompas100 CEO Forum yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, kemarin.

Dia juga kesal, bawang putih yang dulu tidak impor karena ada sentra tanam di Nusa Tenggara Barat (NTB), Wonosobo, hingga Temanggung, kini harus kembali impor.

Baca juga : Pemimpin Dunia Kecam Aksi Brutal Massa Pro Trump Di Kuil Demokrasi AS

Jokowi menyebut, hasil tanam di sentra bawang putih itu sudah kalah saing dengan bawang putih impor. “Masalah ini juga harus dibenahi,” pinta Jokowi.

Karena itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta para pimpinan perusahaan untuk merancang kolaborasi antara usaha besar dengan petani.

Baca juga : Soal Penangkapan Menteri Edhy, Ketua Harian DPP Gerindra Masih Irit Bicara

Kolaborasi harus dijalankan untuk mengoptimalkan produksi pertanian dalam negeri, sehingga bisa mengurangi impor komoditas pangan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kemampuan produksi di dalam negeri harus dibenahi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Ini dilakukan agar Indonesia tidak perlu lagi impor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.