Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pandemi Tak Kunjung Usai Pengaruhi Sektor Ekonomi
Yang Positif Covid Banyak Positif Miskin Juga Banyak
Minggu, 24 Januari 2021 05:37 WIB
Sebelumnya
“Pandemi membuat target penurunan kemiskinan semakin berat,” ujar pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Rusli menyebut, Pemerintah perlu menyiapkan program pengembangan bansos non-tunai, seperti bansos padat karya di daerah hijau atau yang berstatus zero kasus Covid-19.
Persoalan ekonomi akibat pandemi juga sudah diperingatkan Managing Director di World Economic Forum Saadia Zahidi. Dalam tiga sampai lima tahun mendatang, pandemi akan mengancam perekonomian dunia.
Baca juga : Ubah Perilaku Jadi Kunci Sukses Melawan Corona
“Ini mungkin memerlukan waktu beberapa tahun untuk terjadi, seperti pecahnya gelembung aset, rusaknya infrastruktur teknologi informasi, tidak stabilnya harga, hingga krisis utang,” ujar Saadia dalam laporannya.
Ekonomi yang amburadul akan berdampak buruk pada dunia usaha, sehingga melahirkan pengangguran. Dampaknya, angka kemiskinan meningkat tajam.
Pandemi ini diibaratkan seperti senjata pembunuh massal, keruntuhan negara, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kemajuan teknologi yang merugikan dan mendominasi perhatian jangka panjang.
Baca juga : Bukan Dikucilkan, Mari Beri Semangat Penderita Covid-19
“Kita bisa pahami ini akan sulit bagi Pemerintah, pelaku bisnis dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadapi risiko jangka panjang ini,” ucapnya.
Dia menyarankan semua negara untuk mengantisipasi seluruh kemungkinan terburuk pada lima tahun ke depan. Hal terkecil seperti protokol kesehatan, tak boleh dianggap remeh.
“Pelajarannya, kita semua bisa menyadari jika mengabaikan suatu hal. Kita jangan memperkecilnya,” imbaunya.
Baca juga : Supaya Efektif Tekan Corona Yuk, Kita Jalani Prokes Ketat
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengingatkan, demi menjalankan perekonomian, protokol kesehatan harus dijaga.
“Kalau protokol kesehatan berjalan dan dimonitor tidak ada kasus, maka ekonomi siap berjalan. Kesehatan dan ekonomi harus sama-sama berjalan dan tidak bisa sendiri-sendiri,” ujar Wiku. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya