Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ingat Patuhi Jadwal

Jangan Maksa Minta Suntik Vaksin Jika Belum Waktunya

Kamis, 11 Februari 2021 11:02 WIB
Juru Bicara vaksin Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. (ist)
Juru Bicara vaksin Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. (ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program vaksin sudah berjalan, namun tidak sembarangan semua orang langsung menerima. Sebagian masyarakat sudah ada yang menanyakan gilirannya. Bahkan disebut sudah ada yang mendesak.

Juru Bicara vaksin Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, bahwa pemerintah sudah mengatur jadwal dengan memprioritaskan tenaga kesehatan serta warga yang lanjut usia (Lansia).

"Semua dilakukan secara bertahap menunggu jumlah vaksin yang tersedia," ujarnya dalam keterangannya secara virtual, dikutip Kamis (11/2).

Dia meminta masyarakat agar bersabar. Jangan sampai melanggar hukum untuk untuk menjadi prioritas penerima vaksin corona.

"Untuk dapat vaksin kami mengajak masyarakat ikuti aturan sesuai jadwal yang ditentukan," mintanya.

Dia mengaku bahwa Kementerian Kesehatan juga mengikuti aturan yanv berlaku. Dimana memprioritaskan para tenaga kesehatan (Nakes) yang berjibaku dengan pasien Covid-19 dan mendahulukan para Lansia.

Baca juga : PM Inggris: Vaksinasi Covid-19 Akan Diberikan Rutin Seperti Vaksin Flu

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Brotoasmoro juga sudah meminta masyarakat bersabar menunggu giliran vaksinasi virus Covid-19.

Bahkan masyarakat jangan sampai melakukan perbuatan yang melawan hukum demi mendapatkan vaksinasi. Meski vaksin penting namun penerimaan sudah ada aturan yang ditetapkan.

"Jangan juga melakukan perbuatan pelanggaran hukum untuk mendapat prioritas vaksinasi yang tidak sesuai haknya. Sanksi hukum tetap ada bagi yang melanggarnya," kata Reisa.

Prioritas vaksinasi ini dibuat dengan mempertimbangkan besarnya risiko paparan virus pada suatu kelompok. Reisa pun meminta masyarakat tetap tenang menunggu giliran vaksinasi lantaran pemerintah telah menyiapkan stok vaksin yang cukup.

"Tenang, pemerintah telah sediakan lebih dari 400 juta dosis untuk masyarakat agar dapat divaksin dan menerima hak mereka. Ini hanya tinggal menunggu waktu, giliran," ucapnya.

Prioritas vaksinasi ini dibuat dengan mempertimbangkan besarnya risiko paparan virus pada suatu kelompok.

Baca juga : KPK Minta Kejaksaan Usut Grasi Mantan Gubernur Riau

Dimana yang menjadi prioritas vaksinasi berikutnya adalah untuk kelompok petugas pelayan publik. Adapun prioritas tambahan saat ini adalah Lansia. Setelah petugas lanjut Lansia, setelahnya baru untuk masyarakat umum.

Adapun kepastian untuk Lansia ditetapkan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin terbaru untuk penyuntikan Manula.

Kepala BPOM Penny K. Lukito membeberkan bahwa proses uji klinis vaksin sudah berhasil dilakukan di China dan Brazil.

"Pada akhir Januari uji klinis pada fase dua di China dan fase tiga di Brazil sudah berhasil," terangnya.

Dia menceritakan bahwa uji coba vaksin fase pertama dan kedua di China melibatkan subjek lansia sebanyak 400 orang. Dari hasilnya menunjukkan bahwa vaksin Sinovac yang diberikan dengan 2 dosis vaksin dengan jarak antar dosis 28 hari menunjukkan hasil imunitas yang baik.

"Kami menerima laporan bahwa peningkatan kadar antibodi yang baik yaitu dengan setelah 28 hari pemberian vaksin dosis kedua adalah 97, 96 persen setelah 28 hari pemberian dosis kedua kadar antibodi 97,98 persen," terang Penny.

Baca juga : Angkat Bos Baru, Dusdusan Sasar Minat Bisnis Ibu Rumah Tangga

Fase tiga di Brazil berhasil untuk mereka di kelompok usia sekitar 60 tahun. Hasil ini telah mencapai jumlah subjek yang cukup memadai. Laporan tersebut langsung diserahkan kepada BPOM.

"Begitu juga di Brazil sudah berjalan tanpa ada efek samping dan aman," terangnya.

Penny memastikan hasil tersebut juga tidak ditemukan adanya efek samping serius. Bisa diartikan bahwa vaksin sudah dinyatakan aman bagi mereka yang berusia lanjut.

Dia menuturkan semakin banyak target yang divaksin maka kekebalan kelompok masyarakat dari pandemi atau herd immunity bakal semakin cepat terbentuk. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.