Dark/Light Mode

Dituding Radikal

Din Membalas Dengan Salam

Selasa, 16 Februari 2021 06:30 WIB
Din Syamsuddin. (Foto: Instagram)
Din Syamsuddin. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani menilai sosok Din jauh dari stigma radikal. Dia terheran-heran terhadap langkah GAR ITB yang tidak bisa membedakan mana radikal dan mana kritik.

Selama ini, ujarnya, radikal itu dikaitkan dengan pemikiran yang bertolak belakang dengan konsensus bernegara.

Baca juga : Pasukan Israel Tembaki Petani Gaza

Terus dipojokkan, GAR ITB angkat bicara. Anggota GAR ITB, Nelson Napitupulu membantah pihaknya melaporkan Din atas tuduhan radikalisme. Kata dia, Din dilaporkan karena melanggar kode etik sebagai ASN.

“Kita tidak pernah melaporkan Pak Din Syamsuddin sebagai orang yang radikal. Tidak ada. Yang kita laporkan adalah Pak Din Syamsuddin itu anggota Majelis Wali Amanat (MWA) ITB. Dia berstatus sebagai ASN,” papar Nelson, Senin (15/2).

Baca juga : Dituding Mafia Tanah, Fredy Kusnadi Polisikan Balik Dino Patti Djalal

Dia memastikan, GAR ITB tak akan mencabut laporannya. “Laporannya sudah masuk, sudah dilaporkan, mereka menerima,” kata Nelson, Senin (15/2).

Netizen pun ikut bereaksi. Mengutuk langkah GAR ITB. “Kalau semua orang bersaksi bahwa Pak Din bukan orang radikal, berarti GAR ITB telah melakukan ujaran kebencian. Sekaligus membuat dan menyebarkan hoaks tentang mantan Ketua MUI itu. Ada konsekuensi hukum yang harus dipikul oleh GAR ITB. Tentu saja,” ancam @dutaMasarya.

Baca juga : Gerindra Ledek Yang Melapor Masih Cetek Ilmunya

Akun @AdeBloodyMarie2 mengajak generasi millenial untuk membaca profil tokoh bangsa yang hingga kini masih hidup. “Pak Din Syamsudin itu salah satu cendikiawan muslim paling hebat yang pernah hidup di negara ini. Bocah-bocah sekarang emang pada nggak tahu kalau beliau itu wakil Islam di PBB untuk kerukunan umat beragama dunia? Yang radikal itu Abu Janda ama Ade Armando,” sahutnya.

“Din Syamsuddin punya track record, bingung gue tiba-tiba ada gerakan jadi superior menentukan orang radikal tanpa bukti dan standar yang jelas. Mereka ini bodoh atau keselek rupiah sih,” ledek @Hera33150768. “Bubarkan dan hukum GAR ITB,” tegas @onomsalam2pas. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.