Dark/Light Mode

Pasca Sembuh Dari Covid-19

Tetap Waspada, Isoman Dengan Disiplin Prokes

Kamis, 18 Februari 2021 05:15 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro (Foto : Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro (Foto : Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden).

 Sebelumnya 
Saran serupa dilontarkan @yangmuliaratu. Kata dia, pasien positif dengan gejala ringan dan tanpa gejala dengan melakukan isolasi mandiri di rumah hingga sembuh selama 14 hari. “Selain itu, makan makanan bergizi, mi­num vitamin C dan olahraga. Tiap hari makan buah terus,” katanya.

Zulkieflimansyah menyambung. Dia meminta masyarakat tidak perlu panik bila mendapati kasus Corona. Segera berobat, isolasi mandiri, menjaga terus imunitas dan perasaan tetap gembira

“Insya Allah sembuh. Sebab, banyak yang parah akibat Corona karena stres berpikir macam-macam, sehingga imunitas menurun dan akhirnya fatal,” katanya.

Baca juga : Teruskan 3M, Ingat Kita Abai Keluarga Menuai

Menurut Falla, yang bikin pasien lelah sendiri adalah menunggu hasil PCR dari positif jadi negatif. Padahal prinsipnya, pasien dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke masyarakat bila su­dah isolasi mandiri 14 hari dan bebas gejala.

“Kunci kesembuhan adalah minimal 14 hari isolasi mandiri dan sudah tidak ada gejala. Jika masih ada gejala, berarti belum memenuhi syarat kesembuhan,” timpal Wrisaba

Imad menyambung. Dia menjelaskan, kriteria sembuh sesuai pedoman Kemenkes. Yaitu, gejala utama (demam) masih muncul, ditunggu 1x24 Jam + 10 Hari isolasi. Kalau sudah, boleh balik. Kemudian, tanpa gejala cukup 10 hari isolasi mandiri dan yang berat, harus 20 hari isolasi.

Baca juga : Wisma Atlet Bakal Terima OTG Lagi

“Kriteria sembuh untuk semua penyintas Covid (kecuali gejala berat) adalah isolasi mandiri yang tuntas dengan perbaikan gejala,” tambah Pak Hilmy.

“Negatif Covid-19 bukanlah bermakna kita bebas dari virus tersebut. Besok bisa jadi kita terjangkiti kembali,” wanti-wanti ausie Hoodie

Sementara, Marko mengatakan, negara yang kasus penularan Covid-19 minim, karena pelaksa­naan 3T (testing, tracing dan treatment) kuat.

Baca juga : Atlet Bulutangkis Jadi Prioritas Penerima Vaksin

Ditambah lagi, disiplin masyarakatnya dan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak) kuat. “Ini bisa dijala­nin, bersama-sama” tandas Marko. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.