Dark/Light Mode

Jadi Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan

Puskesmas Harus Serba Bisa

Minggu, 21 Maret 2021 05:35 WIB
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes, Prof. dr. Abdul Kadir. (Foto : Tangkapan layar Youtube BNPB Indonesia).
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes, Prof. dr. Abdul Kadir. (Foto : Tangkapan layar Youtube BNPB Indonesia).

 Sebelumnya 
Dari data tersebut dijelas­kan, 83,6 persen Puskesmas mengalami penurunan kunjungan pasien. Selain itu, penu­runan cakupan imunisasi di 56,9 persen Puskesmas juga menga­lami penurunan. Sementara 43 persen Puskesmas meniadakan pelayanan Posyandu. Penurunan terjadi karena masyarakat kha­watir dengan potensi penularan Covid-19.

“Kondisi ini terus terang juga cukup mengkhawatirkan, karena imunisasi ini akan sangat menen­tukan kesehatan anak-anak kita di masa mendatang,” ungkap eks Direktur Utama PT Inalum ini.

Baca juga : Ingat, Pandemi Belum Berakhir Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Data lain, selama pandemi, hanya tercatat 68,7 persen Puskesmas yang melakukan kun­jungan Rumah Balita Stunting. Jumlah itu berkurang sekitar 32 persen dari kunjungan sebelum pandemi Covid-19.

Puskesmas yang melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil pun tercatat menurun 30 persen. Kemudian, 28 persen Puskesmas juga membuka layanan yang tidak sesuai seperti sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga : MUI Dorong Pemerintah Maksimalkan Pakai Vaksin Halal

Meski ada keterbatasan da­lam memberikan pelayanan di masa pandemi, Kemenkes telah mengeluarkan beberapa strategi agar pelayanan keseha­tan di Puskesmas tetap berjalan. Yaitu menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung dan petugas Puskesmas. Kemenkes juga menyusun triase atau arus pasien yang aman dan efektif. “Sehingga pasien tidak perlu ragu datang ke Puskesmas,” tuturnya.

Kemenkes sendiri berencana menerapkan digitalisasi pelayanan Puskesmas, sehingga mengurangi aktivitas tatap mu­ka. Platform digital itu, utamanya, akan dimanfaatkan dalam layanan konsultasi.

Baca juga : Bos KPAI Tidak Mendukung Sekolah Digelar Tatap Muka

Penerapan teknologi digi­tal ini diyakini memudahkan masyarakat. Apalagi, saat ini sebagian penduduk sudah ter­biasa menggunakan aplikasi digital, sehingga inovasi ini diyakini tak membuat rakyat kaget. “Kami mengamati sendiri, banyak protokol kesehatan yang menggunakan platform digital,” ucapnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.