Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Unggul Di Survei, Belum Tentu Dicapreskan PDIP

Ganjar Kesandung Puan

Senin, 5 April 2021 07:40 WIB
Ilustrasi. (Foto: Mice)
Ilustrasi. (Foto: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo punya modal besar menjadi pengganti Presiden Jokowi di Pilpres 2024. Dalam sejumlah survei, elektabilitasnya selalu unggul. Namun, meski menggondol elektabilitas tinggi, belum tentu Ganjar akan dicapreskan PDIP. Soalnya, ada Puan Maharani yang bisa jadi batu sandungan Ganjar meraih tiket dari markas Banteng.

Dalam berbagai riset yang dilakukan lembaga survei, Ganjar kerap masuk lima besar capres dengan elektabilitas tertinggi. Saingan Ganjar ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.

Di survei terbaru yang digelar Saiful Mujadi Research and Consulting (SMRC), Ganjar bertengger di posisi teratas mengalahkan Prabowo. Penyebabnya, Ganjar mendapat limpahan suara dari pemilih Jokowi di Pilpres 2019.

Baca juga : Prabowo Makin Di Atas Angin

Namun, peluang Ganjar untuk dicalonkan sebagai capres dari PDIP, memang berat. Sejumlah petinggi PDIP beberapa kali memberikan sinyal, keputusan mengusung capres tidak hanya didasarkan pada elektabilitas semata.

Salah satu elit Banteng yang ngomong begitu adalah politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno. Tren lembaga survei yang seakan berlomba menyodorkan temuannya terkait capres-capres potensial, justru dilihat dari sudut pandang ekonomi.

“Ini survei-survei dilakukan agar industri politik tidak sepi. Order polling kan kalau begini meningkat. Kalau tidak, di tengah pandemi dan resesi seperti ini, mereka berat juga lho mempertahankan eksistensinya,” kata Hendrawan, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Berharap Pun, Ganjar Bilang Nggak Berani

Ia lalu menganalogikan Pilpres sebagaimana permainan catur. Sebagai partai besar, PDIP tak mau buru-buru memainkan buah caturnya. “Kami memainkan buah catur, setelah pemain lain memainkan buah caturnya. Itulah keunggulan partai besar, dia bergerak paling akhir,” sambungnya.

Anggota Komisi XI DPR ini juga memastikan, keputusan AD/ART PDIP mengamanatkan penentuan Capres di tangan Ketua Umum juga berhasil bikin suasana di internal partainya tenang. Tidak grasa-grusu.

“Bu Mega pasti membaca situasi dan peta politik dengan cermat. Jam terbangnya sangat tinggi. Pertimbangan, intuisinya akan sangat akurat,” kata Ketua Banteng yang membidangi perekonomian ini.

Baca juga : Survei IDM: Pepet PDIP, Golkar Kian Moncer Jelang Pemilu 2024

Hendrawan membantah, dinginnya PDIP merespons tingginya elektabilitas Ganjar karena kesandung sosok Puan.

“Ibu Ketua Umum sangat rasional. Beliau lebih mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Lihat saja, nanti pasti kader terbaik yang akan muncul,” tutup politisi berdarah Tionghoa ini.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan hal yang sama. Kata dia, aturan di partainya sudah jelas. Yang berwenang menentukan Capres dan Cawapres di adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.