Dark/Light Mode

Unggul Di Survei, Belum Tentu Dicapreskan PDIP

Ganjar Kesandung Puan

Senin, 5 April 2021 07:40 WIB
Ilustrasi. (Foto: Mice)
Ilustrasi. (Foto: Mice)

 Sebelumnya 
Bagi PDIP, lanjut Hasto, pertimbangan capres bukan elektoral semata. Tapi yang paling jadi pertimbangan adalah karakter, kepemimpinan, komitmen ideologis dalam membumikan Pancasila, menjalankan amanat konstitusi dan paham akan amanat penderitaan rakyat.

Siapa orangnya itu? PDIP, kata Hasto, selalu percaya akan ada petunjuk dan campur tangan Tuhan. “Elektoral atas basis-basis pencitraan bukanlah cara PDIP dalam memilih pemimpin,” sambungnya.

Dalam berbagai kesempatan, Ganjar sendiri tidak tidak terlalu optimis membicarakan peluangnya untuk maju di Pilpres 2024. “Ngurusi mudik sama beras saja,” kata Ganjar, belum lama ini.

Baca juga : Prabowo Makin Di Atas Angin

Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio tidak menampik, Ganjar menjadi kader PDIP dengan elektabilitas tertinggi sebagai capres. Namun, elektabilitas Ganjar saat ini, kata dia, masih nanggung. Masih di bawah Jokowi saat menjelang Pilpres 2014.

“Nggak tinggi-tinggi banget. Kalau mau didorong sama PDIP, seperti perjudian juga. Jadi mendingan nunggu sampai Pemilu sudah dekat, mungkin 2 tahunan lagi baru bereaksi,” kata Hensat, sapaan akrab pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Hendri menilai, peluang Ganjar jadi capres dari PDIP sangat berat. Salah satu sainganya, yakni Puan Maharani. Meskipun elektabilitas Puan saat ini kecil, posisi Puan sebagai putri mahkota jadi nilai lebih.

Baca juga : Berharap Pun, Ganjar Bilang Nggak Berani

“Bukan hanya Mbak Puan. Mungkin juga Bu Mega dengan potensi yang ada masih memiliki kesempatan untuk maju. Pengen juga, mungkin,” sambungnya.

Sementara Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie sudah mencium aroma racikan pasangan calon yang disimpan PDIP untuk Pilpres 2024 mendatang sejak Prabowo akhirnya menerima tawaran bergabung dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo yang biasanya meledak-ledak, kini disetel lebih kalem. Itu dilakukan, untuk menjaga ritme popularitasnya.

Jika dilihat dalam perspektif dramaturgi panggung politik, terang Lely, sebetulnya sudah ada kesepakatan antara PDIP dengan Prabowo di middle stage atau panggung tengah terkait Pilpres 2024. Wilayah kompromistis antara panggung depan (front stage) sama panggung belakang (back stage).

Baca juga : Survei IDM: Pepet PDIP, Golkar Kian Moncer Jelang Pemilu 2024

“Di panggung tengah dibicarakan sama pak Prabowo. Udah deh gabung aja dulu (di kabinet). Biar nama mu tidak hilang di peredaran politik. Nanti kamu maju sama Puan,” kata Lely, yang mencoba menebak skenario politik PDIP di Pilpres 2024 dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia meyakini, Prabowo-Puan akan jadi duet maut di 2024. Sebab, Ganjar, Anies, maupun Ridwan Kamil yang sempat digadang-gadang jadi Capres potensial bakal redup. Karena, sekitar 2 tahun jelang Pilpres mereka akan hilang dari peredaran pembicaraan publik. Sebab masa jabatannya habis dan posisi mereka sudah digantikan Pj Gubernur. “Sudah didesain ini semua,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.