Dark/Light Mode

Imin Disebut Bos NU Capres 2024, Foto Anies-Gatot Bertebaran Di Medsos, Survei Capres Tiap Bulan Muncul

Pilpres 2024, Jauh Di Mata, Dekat Di Hati

Selasa, 6 April 2021 07:45 WIB
Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutan, pada pembukaan Muktamar Pemikiran Dosen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Tulungagung, Senin (5/4/2021). (Foto: Facebook/dpp.pkb)
Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutan, pada pembukaan Muktamar Pemikiran Dosen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Tulungagung, Senin (5/4/2021). (Foto: Facebook/dpp.pkb)

 Sebelumnya 
Ketua DPP PKS, Bukhori Yusuf ikut berkomentar soal munculnya dukungan terhadap Anies-Gatot untuk Pilpres 2024. Menurutnya, Anies-Gatot merupakan pasangan yang ideal untuk maju di 2024. Namun, untuk memutuskan sekarang, kata dia, memang masih terlalu dini.

“Saya kira waktu merupakan sesuatu yang paling penting untuk dipertimbangkan. Sedangkan sekarang semua parpol masik wait and see,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Loyalis Anies, Geisz Chalifah mengaku foto tersebut sudah beredar sejak tahun lalu. Namun, Anies selalu cuekin. “Dia hanya minta semua fokus pada pekerjaan dengan menuntaskan semua yang menjadi kewajiban,” ucap Geisz kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari menjelaskan kenapa tema capres selalu muncul dalam setiap survei. Pertama, survei bertemakan Pilpres menjadi kesukaan media. Kedua, konteks pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial.

Baca juga : Tak Perlu Dikhawatirkan, Tapi Harus Diwaspadai

“Ibarat hitam putih, masa depan negara ini ada di Presiden ke depan. Jadi tidak salah kalau publik ingin tahu siapa capresnya,” tutur Qodari, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Berikutnya, kata Qodari, proses pencarian capres itu memerlukan waktu yang cukup panjang. Alhasil, temuan survei bisa jadi cermin semua pihak termasuk calon yang disurvei. “Kita berharap pada gilirannya menghasilkan kandidat terbaik,” imbuhnya.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo memandang, survei elektabilitas capres yang saat ini mengemuka mesti disikapi secara bijak. Pasalnya, hasil survei ini bukan mencerminkan hasil akhir.

Dia bilang, tidak ada yang bisa melarang melakukan survei. Sebab, itu bagian dari ekspresi kebebasan berpendapat.

Baca juga : Ridwan Kamil Emang Ahlinya

“Hasil survei saat ini hanya untuk memetakan peta dukungan capres pada kondisi sekarang. Dengan demikian, hasil survei yang dipublikasikan bukan hasil final,” terang Karyono, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno melihat nama-nama yang muncul di survei mesti kerja ekstra terutama untuk mendapatkan dukungan partai politik. Adi menegaskan, tak ada guna elektabilitas yang dimiliki Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil jika tak bisa meyakinkan ada parpol yang siap untuk mengusungnya.

Apalagi, pada saat bersamaan, banyak muncul ketum parpol yang 99 persen bakal maju Pilpres 2024 untuk mengamankan suara pileg. Misalnya, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurniasyah mengungkapkan, nuansa kontestasi pilpres menguat sejak 2014 lalu. Terutama karena adanya pengkondisian buzzer politik saat ini. Nah, fenomena inilah yang berkontribusi terhadap riuhnya politik Tanah Air. Ditambah lagi 2024 menjadi kontestasi baru karena munculnya tokoh-tokoh baru juga.

Baca juga : Jemaah Harus Saling Kenal

“Semangat kontestasi ini muncul lebih awal karena banyaknya tokoh potensial, sehingga nuansa perebutan popularitas menguat,” paparnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.