Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Survei SMRC: Rakyat Semakin Takut Bicara Politik

Virus Orde Baru Hidup Lagi? Amit-amit Deh...

Rabu, 7 April 2021 07:45 WIB
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad. (Foto: Dok. SMRC)
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad. (Foto: Dok. SMRC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) teranyar bikin hati terenyuh. Soalnya, diketahui, rakyat saat ini makin takut bicara soal politik dan perlakuan semena-mena yang dilakukan oknum aparat penegak hukum. Semoga saja, ini bukan pertanda virus Orde Baru hidup lagi. Amit-amit deh.

Temuan itu dibeberkan dalam survei bertajuk Sikap Publik Nasional terhadap Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang dirilis SMRC secara virtual, kemarin.

Hasil rilis ini disampaikan oleh peneliti SMRC Saidiman Ahmad. Ikut hadir sejumlah narasumber lain: Guru Besar Fisip UIN Jakarta Ali Munhanif, Ketua Bidang Advokasi YLBHI M Isnur, dan sosilog Tamrin Tomagola.

Baca juga : Guys, Virus Gayus Muncul Lagi Nih...

Survei SMRC ini digelar dari 28 Februari-8 Maret 2021 secara nasional dan melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung. Rentang kesalahan survei ini sebesar plus minus 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Meski judul survei terkait HTI dan FPI, ada dua hal yang dipotret dalam survei ini. Pertama, bagaimana publik melihat kebebasan sipil terkait bicara soal politik, berorganisasi, dan menjalankan agama. Kedua soal tanggapan publik melihat isu kriminalisasi ulama, dan pembubaran FPI dan HTI.

Apa hasilnya? Hasilnya sedikit menyedihkan. Ada kecenderungan masyarakat makin ketakutan dalam mengekspresikan kebebasan sipil. Seperti takut bicara soal politik, takut dipenjara, juga takut ikut organisasi.

Baca juga : Rebut Suara Sempalan, Partai Politik Baru Tebar Ancaman

Saat responden ditanya apakah takut bicara soal politik, sebanyak 7,1 persen mengaku selalu takut, 32,1 persen mengaku sering takut. Sebanyak 33,3 persen lainnya menyebut jarang takut, dan 20,2 persen menyatakan tak pernah takut. Sementara 7,2 persen tidak menjawab. Total sebanyak 39 persen yang menjawab selalu/sering bicara soal politik.

Menurut Saidiman, kalau melihat tren dalam 17 tahun terakhir, ada kecenderungan peningkatan dalam ketakutan bicara soal politik. Pada 2004 misalnya, hanya 24 persen yang mengaku selalu/sering takut bicara politik.

Pada 2007, angkanya turun menjadi 20 persen dan makin turun pada 2009 yang hanya 14 persen. Tren mulai naik pada April 2014 menjadi 22 persen, lalu angkanya naik drastis menjadi 43 persen pada Mei 2019, dan kini 39 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.