Dark/Light Mode

Survei SMRC: Rakyat Semakin Takut Bicara Politik

Virus Orde Baru Hidup Lagi? Amit-amit Deh...

Rabu, 7 April 2021 07:45 WIB
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad. (Foto: Dok. SMRC)
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad. (Foto: Dok. SMRC)

 Sebelumnya 
Ketakutan warga terhadap penangkapan semena-mena juga mengalami kenaikan. Sebanyak 26,5 persen mengaku sering takut; 5,4 persen selalu takut; 30,4 persen jarang takut; dan 29,4 persen mengakut tak pernah takut. Sementara, 8,4 persen tak menjawab.

Secara tren, ketakutan warga terhadap penangkapan semena-mena aparat hukum juga mengalami peningkatan jika dilihat sejak 2009. Pada 2009 hanya 23 persen, lalu naik pada April 2014 sebesar 24 persen dan sekarang 32 persen. Peningkatan juga terjadi pada takut mengikuti organisasi dan menjalankan agama, meski naiknya hanya 2 persen.

Saidiman berharap, kecenderungan ini perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah. “Mengingat dalam masyarakat demokratis, warga justru seharusnya berani membicarakan masalah politik, berorganisasi, serta tidak khawatir dengan aparat keamanan, dan tidak takut untuk melaksanakan ajaran agamanya,” kata Saidiman.

Baca juga : Guys, Virus Gayus Muncul Lagi Nih...

Saidiman menambahkan, kecenderungan masyarakat selalu atau sering takut bicara politik ini, terutama ditemukan di kalangan yang cenderung memberi nilai negatif pada kinerja Presiden Jokowi dan pemerintahannya. Juga ditemukan pada warga yang menganggap kondisi ekonomi Indonesia buruk.

Jika dilihat dari basis massa pemilih calon presiden yang mengemuka saat ini, kata Saidiman, kecenderungan responden yang merupakan pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebanyak 52 persen dan Anies Baswedan 51 persen cenderung mempersepsikan bahwa masyarakat takut bicara politik.

“Kalau dilihat dari massa pemilih calon presiden bahwa kecenderungannya massa pemilih AHY dan Anies Baswedan justru jauh lebih dominan atau cenderung mempersepsi bahwa masyarakat sekarang selalu atau sering takut bicara politik,” ungkapnya.

Baca juga : Rebut Suara Sempalan, Partai Politik Baru Tebar Ancaman

Ketua Bidang Advokasi YLBHI, M Isnur mengaku senang dengan survei yang dilakukan SMRC. Menurut dia, temuan dalam survei itu sangat penting karena hasilnya sama dengan temuan yang dilakukan YLBHI, Kontras, dan lainnya.

“Bahwa ada ketakutan yang semakin meninggi di masyarakat, demokrasi semakin mundur, masyarakat semakin mudah ditangkap, ini sesuai dengan catatan kami,” kata Isnur.

Tak hanya lembaga penggiat HAM di dalam negeri, sambung Isnur, berbagai penggiat HAM dari berbagai belahan dunia pun menyampaikan hal serupa. Ada gejala yang menunjukkan demokrasi makin menurun, masyarakat makin mudah ditangkap, dan dikriminalisasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.