Dark/Light Mode

Disebut Tak Layani Vaksinasi Untuk Non Islam, Muhammadiyah: Tidak Benar!

Rabu, 7 April 2021 12:10 WIB
Salah satu program vaksinasi Covid-19 yang digelar Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). (Foto: Dokumentasi Muhammadiyah)
Salah satu program vaksinasi Covid-19 yang digelar Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). (Foto: Dokumentasi Muhammadiyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin memastikan, kabar yang menyebutkan bahwa Muhammadiyah tidak melayani vaksinasi untuk non Islam adalah tidak benar.

"Nggak benar itu," kata Agus kepada RM.id, Rabu (7/4).

Dugaan adanya diskriminasi agama dalam vaksinasi yang dilakukan Muhammadiyah diketahui dari sebuah video di media sosial Twitter. Dalam video pendek berdurasi 32 detik, menunjukkan seorang panitia dengan pengeras suara di depan para peserta vaksinasi tengah memberikan pengumuman.

Isinya, peserta vaksinasi yang mendaftar online dengan kategori catatan pelayanan publik Muhammadiyah, khusus untuk yang ber-KTP non Islam tidak bisa dilayani. "Karena arahan dari PIC-nya ya. Terima kasih," ucap pria bermasker bedah warna biru itu.

Divisi Komunikasi Informasi MCCC PP Muhammadiyah Budi Santoso, juga memberi klarifikasi. Kata Budi, apa yang disampaikan oleh panitia di video tersebut tidak benar.

"Kami dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menyampaikan bahwa hal tersebut tidak tepat. Yang menyampaikan itu bukan dari tim Muhammadiyah. Itu Panitia mitra BUMN. Muhammadiyah tidak pernah membeda-bedakan (agama)," ata Budi, dalam keterangannya yang diterima RM.id.

Baca juga : Danone Turut Sukseskan Vaksinasi Bagi 5.000 Pelaku Pariwisata di Yogyakarta

Budi lalu menceritakan kronologisnya. Kegiatan vaksinasi itu, sebutnya, adalah salah satu inisiatif Kementerian BUMN melibatkan Muhammadiyah dalam mengkoordinir lansia dan pelayan publik muhammadiyah, seperti guru tenaga pendidikan, dosen, dan lainnya untuk divaksin.

"MCCC Muhammadiyah mengapresiasi dan berterima kasih atas perhatian pemerintah dalam hal ini," sambungnya.

Namun, di luar perkiraan. Animo masyarakat untuk segera divaksin ternyata cukup besar. Yang mendaftar bahkan banyak warga di luar target sasaran yang dimandatkan kepada MCCC.

"Sementara kuota peserta terbatas sesuai mandat," kisahnya.

Ia melanjutkan, MCCC menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kepada warga yang di luar target sasaran belum bisa dilayani di kegiatan tersebut.

Budi juga tidak tahu persis siapa PIC yang menyuruh panitia tersebut untuk mengumumkan bahwa vaksinasi untuk kategori pelayan publik Muhammadiyah tidak melayani yang ber-KTP non Islam.

Baca juga : Bupati Sumedang: Alhamdulillah Tidak Bergejala

Yang jelas, kalau dilihat dari video tersebut, yang dipersoalkan adalah kegiatan vaksinasi yang digelar Kementerian BUMN bekerjasama dengan Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 30 Maret lalu.

Jadi, acaranya punya BUMN. Muhammadiyah lewat MCCC, jelas Budi hanya sebagai mitra untuk memobilisasi massa dari Muhammadiyah, seperti guru tenaga pendidikan, dosen, dan pimpinan Muhammadiyah agar mau divaksin di lokasi itu.

Selain Muhammadiyah, BUMN juga diketahui menggandeng sejumlah mitra lain yang terdiri dari sejumlah ormas dan ragam agama. "Ormas dan agama lain juga punya panitia seperti Muhammadiyah untuk memobilisasi anggotanya agar mau divaksin," imbuhnya.

Ia menambahkan, bahwa itu bukan vaksinasi pertama yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Dan selama ini, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu tidak pernah membeda-bedakan agama. Sejauh ini, sudah 84 Rumah Sakit Muhammadiyah melakukan vaksinasi Covid-19 dengan latar belakang agama peserta yang beragam.

"Yang kita layani, ada Islam, Nasrani, Hindu dan lain-lain," urai Budi. Termasuk hari ini, Rabu (7/4).

Muhammadiyah juga menggelar vaksinasi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. "Juga diikuti warga beragam agama," ujarnya.

Baca juga : Sentra Vaksinasi Bersama BUMN Hadir di Semarang

Secara umum, target sasaran vaksinasi di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia mengikuti perintah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kesehatan dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan setempat.

Budi juga menegaskan, Muhammadiyah konsisten dalam mengemban misi Kemanusiaan khususnya dimasa Pandemi Covid-19 ini.

"Muhammadiyah akan terus mengerahkan seluruh RS Muhammadiyah dan Aisyiyah se indonesia untuk mensukseskan vaksinasi di Indonesia," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.