Dark/Light Mode

Pemberian KUR Alumni Prakerja Perlu Program Pendampingan

Sabtu, 10 April 2021 09:57 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dukungan fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro bagi wirausaha alumni peserta Program Kartu Prakerja tengah disiapkan oleh pemerintah. Langkah ini diambil demi mencapai target rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru 4 persen pada tahun 2024.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam pembukaan kegiatan Sosialisasi Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prakerja Melalui Pembiayaan KUR Platform Perbankan Mitra Program Kartu Prakerja, Kamis (8/4) lalu.

"Sebagai bentuk dukungan pemberdayaan kepada Wirausaha Alumni Kartu Prakerja yang berkelanjutan, pemerintah memberikan fasilitasi pembiayaan KUR Super Mikro bagi wirausaha alumni peserta Program Kartu Prakerja yang terkena PHK," kata Menko Airlangga.

Baca juga : Meriahkan Ramadan, Adira Siapkan Program Pembiayaan Khusus

Menko Airlangga mengatakan, berdasarkan data statistik Manajemen Kartu Prakerja, terdapat sekitar 35 persen penerima Kartu Prakerja yang awalnya sedang tidak bekerja lalu menjadi bekerja. Dari angka tersebut, sekitar 17 persen di antaranya menjadi wirausaha.

Oleh karena itu, insentif KUR yang berikan oleh pemerintah diharapkan mampu mendorong para pengusaha mengembangkan kegiatan usahanya dan nantinya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

"Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami harap para alumni Program Kartu Prakerja dapat memperoleh informasi yang bernilai dan bermanfaat untuk membantu pengembangan kegiatan usahanya melalui dukungan program KUR. Selanjutnya, mendorong para alumni Kartu Prakerja untuk menjadi wirausaha yang sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," papar Menko Airlangga.

Baca juga : DPR Desak Pemerintah Segera Teken Perpres Percepatan Penurunan Stunting

Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Izza Mafruhah menilai kebijakan ini sangat tepat. Pasalnya dari awal rangkaian penanganan pengangguran akibat pandemi Covid-19, pemerintah telah memberikan berbagai stimulus agar roda perekonomian kembali bergerak.

"Program Kartu Prakerja ini menjadi solusi dari sisi suplainya yaitu menciptakan pekerja terampil dan juga meningkatkan ketrampilan pekerja. Ditambah dengan dukungan pembiayaan KUR super mikro, tentu memberikan kesempatan bagi para alumni program tersebut untuk menjadi wirausaha dengan skill dan pelatihan yang diterimanya," ujar Izza.

Namun demikian, Izza menjelaskan bahwa alumni Kartu Prakerja penerima KUR super mikro ini harus didampingi hingga tahap pemasarannya.

Baca juga : Kerek Kemandirian Masyarakat, Kemensos Perkuat Program Pemberdayaan Sosial

"Diharapkan pemerintah bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah daerah, ataupun pihak Bank penyalur modal untuk melakukan pendampingan. Karena banyak alumni program ini yang masih pada tahap awal pengembangan usaha. Dengan begitu, bantuan modal yang diberikan pemerintah akan lebih efektif menumbuhkan UMKM baru di berbagai daerah dan berdampak pada tren ekonomi yang semakin positif," saran Izza. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.