Dark/Light Mode

Jemaah Haji Dan Umrah Ketar-ketir

Tenang, BPOM Yakin Izin Sinovac Dari WHO Keluar Akhir April 2021

Senin, 12 April 2021 05:15 WIB
Vaksin Sinovac. (Foto : Istimewa).
Vaksin Sinovac. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jemaah haji dan umrah Indonesia harus bersabar dan banyak berdoa. Semoga bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny KLukito mengatakan, saat ini vaksin Covid-19 Sinovac sedang dalam proses terdaftar dalam WHO EUL (Emergency Use Listing).

Dia menjelaskan, WHO EUL merupakan prakualifikasi WHO untuk vaksin-vaksin yang dibeli lembaga kesehatan PBB untuk didistribusikan ke negara-negara yang mem­butuhkan.

Baca juga : Yes... 71 Persen Masyarakat Sudah Bersedia Divaksinasi

“Prosesnya hampir sama dengan proses pendaftaran pada otoritas obat masing-masing negara. Prosesnya yaitu mengevaluasi data khasiat, keamanan, dan mutunya,” kata Penny, Sabtu (10/4).

Dia memastikan, sertifikasi WHO untuk vaksin Covid-19 Sinovac akan keluar pada akhir April. Saat ini, kata dia, dossier (berkas) sudah di-submit dan sedang proses assessment (penilaian) atau evaluasi. “Diperkirakan EUL keluar akhir April,” kata doktor alumni University of Wisconsin- Madison, Amerika Serikat ini.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, vaksin Sinovac belum disetujui Pemerintah Arab Saudi untuk menjadi salah satu persyaratan bagi jemaah haji dan umrah. Soalnya, kata Yaqut, Sinovac belum mandapat sertifikat lembaga kesehatan dunia atau WHO.

Baca juga : Mau Ke Tanah Suci, Wajib Vaksinasi Lho

“Jadi persyaratan yang diberikan Pemerintah Saudi untuk bisa menerima jemaah umrah, itu syaratnya adalah sudah divaksin. Vaksinnya itu harus certificated WHO. Sementara Sinovac belum,” kata Yaqut saat rapat dengan Anggota DPR RI Komisi VIII, Kamis (8/4).

Yaqut mengaku, saat ini belum melakukan komunikasi secara langsung dengan Menteri Ibadah Haji Arab Saudi lantaran menteri sebelumnya sudah di-reshuffle. Pihaknya belum mendapat akses langsung dengan menteri yang baru ini.

“Tapi kita sedang usaha terus supaya dapat akses langsung. Selama ini kita komunikasi hanya korespondensi saja. Jadi agak lama jawabnya. Kita harap sih bisa ketemu lang­sung,” kata dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.