Dark/Light Mode

SEAQIL Gebleng Pelajar Kuasai Bahasa Asing Melalui Klub Literasi Sekolah

Rabu, 14 April 2021 22:15 WIB
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani (kiri atas) dan Deputi Direktur Administrasi SEAQIL Misbah Fikrianto (kanan atas) pada saat pembukaan kuliah umum `Belajar Bahasa Asing melalui Klub Literasi Sekolah`. (Foto: SEAQIL)
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani (kiri atas) dan Deputi Direktur Administrasi SEAQIL Misbah Fikrianto (kanan atas) pada saat pembukaan kuliah umum `Belajar Bahasa Asing melalui Klub Literasi Sekolah`. (Foto: SEAQIL)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peningkatan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan secara utuh. Termasuk dalam pengembangan bahasa dan literasi. Untuk itu, SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) terus melakukan upaya peningkatan kompetensi bahasa asing pelajar Indonesia melalui Klub Literasi Sekolah (KLS).

Enam mahasiswa dari lima perguruan tinggi (STAI Masjid Syuhada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia) terjun langsung mengajar secara daring materi bahasa asing (Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, dan Prancis) kepada 596 siswa dan 64 guru jenjang SMA/SMK di Indonesia. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah umum ini merupakan momentum langka yang digagas SEAQIL. Dalam kegiatan ini, SEAQIL tetap mengedepankan pemahaman akan pentingnya melestarikan bahasa daerah dan mengutamakan bahasa Indonesia.

Baca juga : KPAI: Relaksasi SKB 4 Menteri Berisiko Picu Klaster Baru Di Sekolah

Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani mengungkapkan, era industri 4.0 tidak hanya menuntut kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif. Tetapi juga komunikatif, yang tentunya berkaitan dengan penggunaan tata bahasa. Karena itu, penguasaan bahasa, baik bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing, menjadi sangat penting.  

Luh Anik kemudian mendefinisikan siswa ideal adalah yang multibahasawan. Yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, mampu melestarikan bahasa daerah, serta menguasai bahasa asing sebagai syarat berkompetisi di dunia global. “Penguasaan bahasa asing akan membuat siswa siap berkompetisi dalam masyarakat global dengan belajar bahasa asing. Namun demikian, SEAQIL tetap berharap siswa tidak hanya mahir berbahasa asing, tetapi juga teguh mengutamakan bahasa Indonesia, salah satu pilar pemersatu bangsa. Kita juga setia melestarikan bahasa daerah sebagai sumber kekayaan budaya bangsa,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (14/4).

Baca juga : Gandeng Pemuda Muhammadiyah, BSI Tingkatkan Literasi Keungan

Deputi Direktur Administrasi SEAQIL Misbah Fikrianto menyampaikan, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa besar yang berdaya saing apabila pelajarnya dapat menguasai berbagai bahasa. Menurut Misbah, bahasa bukan hanya alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga dapat menyelesaikan masalah melalui lobi dan negosiasi. Karena itu, pelajar harus dapat mengolah informasi dan menggunakan bahasa untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Pembahasan mengenai Making Indonesia 4.0, Misbah mengemukakan bahwa komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan berpikir kritis menjadi kata kunci. Melalui KLS, siswa, guru, dan mahasiswa melakukan sebuah pembiasaan dan pendalaman sehingga pemahaman terhadap bahasa menjadi penting. 

Baca juga : Moeldoko, Coba Lihat Dan Dengerin

“Dalam konteks pengembangan abad ke-21, sangat penting sekali menjadikan bahasa sebagai moda transformasi untuk penyampaian informasi kepada publik maupun peningkatan kompetensi individu,” ucapnya. Misbah menambahkan, melalui KLS, SEAQIL mewadahi siswa, guru, dan mahasiswa pendamping untuk senantiasa melakukan aktualisasi dan ekspresi bahasa melalui berbagai media, khususnya media publikasi SEAQIL. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.