Dark/Light Mode

Minta Maaf Ke Said Aqil & Yenny

Nadiem Di Jalan Yang Benar

Jumat, 23 April 2021 07:22 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim dan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj pamer kemesraan, di Kantor PBNU, Jakarta, kemarin. (Foto: Instagram/nadiemmakarim)
Mendikbud Nadiem Makarim dan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj pamer kemesraan, di Kantor PBNU, Jakarta, kemarin. (Foto: Instagram/nadiemmakarim)

 Sebelumnya 
Di tempat terpisah, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy juga tidak menyalahkan Nadiem atas kehebohan yang terjadi. Dia justru meminta Nadiem membentuk tim investigasi untuk mengusut tak adanya nama KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia itu.

Menurut mantan Mendikbud ini, investigasi perlu dilakukan supaya tidak timbul fitnah dan menyeret orang lain. "Kalau persoalan itu dipandang serius, sebaiknya Kemendikbud membentuk tim investigasi internal," ujar Muhadjir, kepada RM.id, kemarin.

Baca juga : Mas Nadiem Di Bawah Lindungan Ibu Banteng

Muhadjir menjelaskan, proyek Kamus Sejarah itu disusun pada 2017, saat dia masih menjabat Mendikbud. Tapi, ia membantah terlibat dalam penyusunan kamus tersebut.

Eks Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menceritakan, ide Kamus Sejarah itu berasal dari proyek Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud. Ditjen itu pula yang menggarapnya. Saat itu, Dirjen Kebudayaan dijabat Hilmar Farid.

Baca juga : Ketua Satgas Covid Minta Urang Awak Nggak Mudik Dulu, Jangan Pulang Basamo

"Soal tidak masuknya pahlawan nasional KH Hasyim Asy’ari dalam kamus itu, Hilmar sudah memberi klarifikasi, itu akibat kealpaan yang dilakukan staf di direktorat sejarah. Direktorat sejarah itu sekarang sudah dilikuidasi alias bubar," ungkapnya. 

Sebagai Mendikbud, Muhadjir mengaku tidak tahu dan tidak pernah diberikan laporan mengenai program penulisan Kamus Sejarah itu. Baru setelah terjadi heboh Kamus Sejarah, Hilmar memberi tahu dan meminta maaf atas kejadian tersebut. "Saya bilang, ya namanya saja khilaf, mau diapakan lagi. Yang penting segera dicari jalan keluarnya," tuturnya.

Baca juga : Rumor Mo Salah Ke Madrid, Zidane : Dia Bukan Pemain Saya

Muhadjir menambahkan, tidak mungkin pemerintah melupakan jasa-jasa Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Karena pendiri PBNU itu merupakan tokoh nasional dan pahlawan yang sangat fenomenal pada zamannya. Oleh sebab itu, Kemendikbud membangun museum yang dibangun di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Namanya, Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy’ari. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.