Dark/Light Mode

Patok September Rampung

Len Cs Kebut Pembentukan Holding BUMN Pertahanan

Kamis, 29 April 2021 05:40 WIB
Anggota TNI Angkatan Darat mengangkat senjata usai apel pemberangkatan Satgas ke Papua di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (3/3/2019). (Foto : ANTARA).
Anggota TNI Angkatan Darat mengangkat senjata usai apel pemberangkatan Satgas ke Papua di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (3/3/2019). (Foto : ANTARA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Musibah tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 memecut kinerja pemerintah dalam menyelesaikan pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan (Indhan). Sebelum akhir tahun, holding tersebut dipatok sudah berdiri.

General Manager (GM) Hubungan Kelembagaan dan Komunikasi Korporat PT Len In­dustri (Persero) Rastina Anggraeni memastikan, pihaknya selaku Ketua Tim Percepatan Holding BUMN terus melakukan percepatan proses holding tersebut.

“Semula target terbentuknya di akhir tahun. Namun dengan per­cepatan yang dilakukan, semoga akhir September sudah keluar PP (Peraturan Pemerintah) dan dires­mikan Presiden,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, Selasa (27/4).

Baca juga : Pembentukan Holding Pangan Makin Dikebut

Ia menuturkan, modernisasi alutsista akan menjadi salah satu fokus yang akan dilakukan setelah terbentuknya holding.

“Kami nggak bisa komentar terkait insiden kapal Nanggala. Tapi yang pasti, modernisasi alutsista (alat utama sistem sen­jata) akan menjadi salah satu fokus holding,” katanya.

Menurutnya, perusahaan pelat merah yang tergabung dalam hold­ing tidak hanya berperan sebagai Industri manufaktur saja. Tetapi, juga harus bisa memproduksi alutsista sendiri yang dibutuhkan di dalam negeri, atau bisa juga dikerjasamakan dengan pihak lain.

Baca juga : Gandeng LAPAN, Kemensos Kebut Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Dia menjelaskan, saat ini proses holding sudah dalam tahap sosialisasi antar kementerian. Seperti Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kemente­rian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemhukham), dan Kementerian terkait lainnya. Serta, sosialisasi kepada kon­sumen masing-masing BUMN.

“Kajian juga sudah kami se­rahkan ke Kementerian BUMN. Jadi, tinggal tunggu legalitasnya saja,” ucapnya.

Dihubungi terpisah, Manager Humas dan Kelembagaan di PT Dahana (Persero) Juli Jajuli menilai, musibah yang dialami KRI Nanggala semakin menambah pentingnya program modernisasi alutsista.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.