Dark/Light Mode

Tenaga Ahli Utama KSP, Ade Irfan Pulungan

Jangan Under Estimate Sama Abdee Slank, Dia Visioner Dan Kreatif

Minggu, 30 Mei 2021 13:11 WIB
Abdee Slank (Foto: Instagram)
Abdee Slank (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menyayangkan komentar sebagian orang,  yang menyebut penunjukan dan pengangkatan Abdee Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, semata-mata karena ia adalah mantan relawan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin.

Padahal, sebagai seniman dan musisi, Abdee merupakan sosok visioner dan pekerja keras, khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital di masa modern seperti saat ini.

"Jangan terlalu cepat under estimate pada sosok Abdee Slank. Ia merupakan sosok visioner dan kreatif, yang memang sangat dibutuhkan. Visi dan ide kreatif Abdee ini sangat dibutuhkan oleh PT Telkom Indonesia, dalam menghadapi tantangan bisnis di masa modern dan era digital seperti saat ini," kata Ade Irfan dalam keterangannya, Minggu (30/5).

Menurutnya, di tengah disrupsi teknologi dan digital, yang dibutuhkan bukan hanya orang yang ahli dalam bidang teknologi informasi (TI). Tetapi juga sosok yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi, guna menghadirkan industri kreatif.

Baca juga : Terima Kunjungan Dubes Austria, KPK Jajaki Kerja Sama Pemberantasan Korupsi

Apalagi, Telkom bukan hanya perusahaan yang bergerak di bidang perangkat dan infrastruktur telekomunikasi, tetapi juga merambah di industri kreatif.

"Anak-anak perusahaan PT Telkom misalnya, ada yang bergerak di bidang konten seluler, e-commerce, dan lainnya," imbuh Ade Irfan.

Ia berpendapat, Abdee merupakan sosok yang memiliki pemikiran out of the box, yang sangat dibutuhkan Telkom untuk mengembangkan bisnis di era digital ini.

Abdee diyakini bisa memberikan masukan yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh PT Telkom.

Baca juga : Kemenag Tetapkan 22 Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang, Ini Daftarnya

"Sudah banyak pengalaman bisnis yang dia lakukan, apakah itu dalam industri musik dan digital teknologi. Bahkan, dia juga sudah pernah melakoni dan terlibat secara intensif di bidang sosial dan lingkungan," papar Ade Irfan.

Abdee Slank juga memiliki pengalaman menjadi Tim Pakar Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, untuk pembuatan UU Hak Cipta & pembentukan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) pada tahun 2013, serta Anggota Badan Pengawas Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2016.

"Saya sebagai mantan Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) saat Pilpres 2019 lalu, meminta masyarakat untuk tidak terjebak pada dikotomi pendukung Jokowi atau Prabowo lagi. Karena hal tersebut sudah menjadi masa lalu. Saat ini, masyarakat harus bersatu untuk membangun bangsa dan negara. Semua SDM yang berprestasi, berdedikasi, semangat tinggi dan perlu berkontribusi bagi negara," tutur Ade Irfan.

"Jangan lagi kita kembali ke masa rivalitas Pilpres 2019, yang mengetengahkan dikotomi Jokowi-Prabowo. Tidak ada lagi pendukung Jokowi dan Probowo. Saat ini, semua anak bangsa harus mendukung NKRI untuk kemajuan Indonesia," sambungnya.

Baca juga : Jaga Stabilitas Sistem Keuangan dan Mitigasi Dampak Covid-19, BI Jalankan 6 Kebijakan Ini

Dia pun meminta agar masyarakat memberi keleluasaan kepada pemerintah untuk memilih talenta-terbaik, untuk membantu membangun bangsa ini.

"Saya yakin dan percaya, Abdee Slank ini orang baik yang mempunyai kemampuan, untuk mengelola dan mengawasi manajemen yang ada di PT. Telkom. Kita jangan melihat kemampuan seseorang dari kasat mata yang dangkal. Tidak ada gelar pendidikan, bukan berarti tak mampu untuk mendapatkan kesempatan berkiprah di jajaran BUMN," tegas Ade Irfan.

"Jadi marilah kita semua berpikir secara obyektif, jernih dan rasional untuk kemajuan NKRI. Setiap manusia yang dilahirkan, memiliki potensi dan kualitas berbeda. Serta talenta yang bisa dikembangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing," pungkasnya. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.