Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan pemenang lomba video pendek Laku Pancasila kategori pelajar, mahasiswa, dan umum. Pengumuman disampaikan secara virtual pada Selasa (1/6). Lomba ini rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021.
Seremoni antara lain dihadiri Kepala BPIP Yudian Wahyudi serta Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso. Hadir pula sejumlah Ikon Prestasi Pancasila diantaranya musisi Addie MS.
Yudian menjelaskan, berbagai lomba yang diselenggarakan BPIP dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembumian Pancasila. Alasannya, secara historis Pancasila lahir dari rahim lokalitas bumi Indonesia.
Berita Terkait : Mahfud MD Beberkan Sejarah Hari Lahir Pancasila
Ia mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama atas terselenggaranya sayembara ini, antara lain MPR dan Gen Indonesia. Gen Indonesia adalah perkumpulan para jurnalis dan aktivis.
Tak lupa, mantan Rektor UIN Yogyakarta ini mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang lomba. Yudian berharap para pemenang lomba dapat terus berkreasi dan berinovasi dalam bidang masing-masing. Khususnya jadi pelopor pengarusutamaan Pancasila di dunia digital. "Yang belum terpilih sebagai juara jangan berkecil hati. Tetap bersemangat dan terus berkarya untuk kemajuan, dan kemandirian bangsa," pesan Yudian.
Sementara itu, Prakoso merasa kagum atas banyaknya pelajar, mahasiswa, dan umum yang ikut dalam lomba ini. Kata dia, video yang dikirimkan kreatif dan bagus-bagus. Ia sampai kesulitan memilah yang juara atau favorit. "Video yang dikirimkan mencerminkan kebhinekaan itu sendiri," ujarnya.
Berita Terkait : BPIP Ajak ASN Dan Masyarakat Meriahkan Harlah Pancasila
Prakoso menegaskan, lomba video ini antara lain untuk membumikan nilai Pancasila seperti yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Upacara Peringatan Harlah Pancasila. Presiden mengingatkan, untuk membuat ideologi Pancasila menjadi laku perlu ada cara yang tidak biasa. "Salah satunya dengan lomba ini," imbuh Prakoso.
Dewan Juri lomba video pendek ini terdiri dari jurnalis Dana Paramita, Budi Kurniawan dan Prakoso. Dana menjelaskan, total ada 244 video yang masuk terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan umum.
Sedangkan Addie MS menyebut tantangan milenial lebih besar dibanding generasinya. Saat dia muda, pengaruh dari luar itu relatif terbatas sementara nilai yang ada di Indonesia mudah dipelajari dan diamalkan. Tapi sekarang, di era digital dan keterbukaan informasi, nilai asing begitu mudah masuk. Dan harus diakui, perilaku bangsa sangat terpengaruh budaya Barat.
Berita Terkait : Kominfo Bantu BPIP Ramaikan Harlah Pancasila
"Dunia digital dengan algoritmanya juga membuat fanatisme sekarang jauh lebih ekstrim. Sehingga bangsa terbelah dan mudah diadudomba," terang Addie.
Maka, lanjut dia, Pancasila menjadi panduan agar tidak terjadi perpecahan. "Pancasila adalah solusi terbaik untuk bangsa Indonesia yang beragam. Jangan dipertentangkan," tutup Addie. [BCG]
Tags :
Berita Lainnya