Dark/Light Mode

Ngawur Banget, Penerima Vaksin Covid Disebut Cuma Bisa Hidup Hingga 2 Tahun Lagi

Kamis, 3 Juni 2021 19:42 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid (Foto: Tedy Kroen/RM)
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belakangan, viral berita yang menyebut penerima vaksin Covid-19 hanya mampu bertahan hidup, hingga 2 tahun setelah disuntik. 

Berita tersebut dibantah mentah-mentah oleh Pemerhati Imunisasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Julitasari Sundoro.

Baca juga : Kapan Nih, Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan Untuk Anak

"Bisa dipastikan, itu hoax. Saat ini, penelitian di dunia itu belum sampai dua tahun. Penelitian vaksin belum ada yang tuntas 100 persen. Jadi, kita tidak tahu, apa yang menyebabkan seseorang akan meninggal dalam 2 tahun. Itu hanya Tuhan yang tahu," kata Julitasari dalam Dialog Produktif Kabar Kamis Siang bertajuk Hindari Hoax Seputar Vaksinasi, Kamis (3/6).

"Semua vaksin akan diuji dalam waktu 2 bulan setelah vaksinasi lengkap, 6 bulan, 1 tahun. Jadi, belum sampai 2 tahun itu masih lama. Yang 12 bulan saja belum selesai," imbuhnya. 

Baca juga : Yuk Intip Komposisi Vaksin Covid Di Indonesia, Apa Iya Punya Efek Magnet?

Vaksin Covid diberikan, agar tubuh mampu membentuk imunitas sebagai proteksi terhadap penyakit Covid-19. Supaya timbul antibodi pada tubuh seseorang, yang menerima vaksin untuk melawan SARS-CoV-2.

"Meski sudah divaksin, setiap orang harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena vaksin tidak menjamin seseorang kebal Covid. Namun, vaksin dapat meringankan derajat keparahan, dan menekan angka kematian," jelas Julitasari.

Baca juga : Calon Vaksin DBD Takeda Cegah Demam Berdarah Hingga 62 Persen

Berita hoax yang menyebut penerima vaksin hanya mampu bertahan hidup selama 2 tahun, juga menyebut salah satu nama mantan peneliti vaksin Pfizer yang menyebut, selepas suntikan vaksin pertama ada 0,8 persen orang yang akan mati dalam masa dua pekan.

"Mereka akan mampu bertahan hidup sekitar dua tahun. Namun, kemampuan tersebut dikurangi dengan penambahan top-up suntikan vaksin. Karena mengakibatkan kemerosotan fungsi organ tertentu dalam badan manusia. Termasuk jantung, paru-paru, dan otak," begitu bunyi salah satu poin dari pesan viral tersebut. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.