Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Pajak Sembako

Digebuk Kanan-Kiri, Sri Mulyani Anteng Aja

Sabtu, 12 Juni 2021 07:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Politisi Gerindra yang juga anggota Komisi XI DPR, Wihadi Wiyanto menilai, Sri Mulyani sudah salah kaprah. Pajak mobil dibebaskan, tapi sembako dipajaki. “Sementara sembako ini sensitif,” ujarnya.

Bahkan, PDIP sebagai partai pengusung utama Jokowi, ikut mengkritik rencana kenaikan PPN itu. Soalnya, berisiko pada penambahan kemiskinan. “Nanti kami pasti menugaskan anggota anggota dengan literasi tinggi untuk mengawal pembahasan RUU,” kata politisi PDIP Hendrawan Supratikno.

Tak cuma dari parpol, kritikan juga datang dari ormas Islam terbesar di Tanah Air yaitu NU dan Muhammadiyah.

Baca juga : Aneh Bin Ajaib

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah mencari formula lain untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak. Menurut dia, pajaki pendidikan dan sembako tidak tepat. Ia menyarankan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam merumuskan kebijakan.

Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan, mestinya pemerintah memberikan kemudahan bagi ormas dan lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan yang belum sepenuhnya merata.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio menilai kebijakan ini akan bikin rakyat tambah susah. Menurutnya, kebijkan ini muncul lantaran pemerintah tidak bisa dalam membuat prioritas terkait pembangunan infrastruktur. Akhirnya kas negara kosong dan membuat kebijakan yang menekan rakyat.

Baca juga : Tolak Pajak Sembako, IKAPPI: Stabilkan Harga Pangan

“Pajak sembako dapatnya enggak seberapa, tapi membuat sengsara,” kata Agus, tadi malam.

Lalu bagaimana tanggapan Sri Mulyani? Bendahara negara ini seolah tak terganggu dengan banyaknya kritik yang ditujukan kepadanya. Ia masih anteng saja. Tak terusik dengan berbagai kritik.

Kemarin, Sri Mulyani jadi narasumber webinar bertajuk Climate Change Challenge yang digelar Universitas Indonesia. Dalam webinar itu, Sri Mulyani bicara upaya pemerintah dalam mengatasi dampak perubahan iklim serta dalam menurunkan emisi karbon.

Baca juga : Toshiba QKD Tawarkan Sistem Keamanan Menyeluruh Secara Aman dan Anti Sadap

Kata dia, butuh anggaran besar untuk mengatasi ini. Karena itu, perlu dilakukan secara gotong royong. Tak bisa pemerintah bekerja sendirian. “Perlu bantuan dari swasta, filantropis, dan masyarakat,” kata Sri Mulyani. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.