Dark/Light Mode

Zona Merah Di Jateng Kini Ada 13

Ganjar: Jangan Ragu Terapkan Lockdown Mikro, Begitu Data Epidemiologis Tinggi, Kunci!

Senin, 21 Juni 2021 19:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) (Foto: Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) (Foto: Humas Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta bupati atau wali kota di wilayahnya, agar tak ragu menerapkan lockdown mikro.

Apalagi, saat ini zona Merah di Jawa Tengah (Jateng) kini telah bertambah dari 8 menjadi 13. Daerahnya, tidak hanya di pantai utara, tetapi juga hingga ke pesisir selatan Jawa.

“Zona Merah di Jateng bertambah jadi 13 tempat, meliputi Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Blora, Pekalongan, Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri, dan Kota Semarang,” papar Ganjar, usai memimpin rapat penanggulangan Covid-19, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (21/6).

Karena itu, ia meminta jajaran bupati dan wali kota, agar standby melihat tren peningkatan kasus penularan Covid-19. Semua lini harus siaga, dan melakukan langkah antisipatif untuk merawat masyarakat.

Baca juga : Satgas Covid: Jangan Benturkan Kebijakan Lockdown Dengan PPKM, Substansinya Sama

Langkah tersebut dilakukan, dengan menambah tempat tidur isolasi dan ICU perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan evaluasi, penambahan tempat tidur isolasi, Jateng mencatatkan angka sekitar 40 persen atau lebih dari 3.000 unit.

Selain itu, mikrozonasi pun perlu diberi perhatian ketat.

“Pengetatan akan tetap dilakukan, tetapi kita jauh lebih teknis dan antisipatif. Dengan naiknya kurva, tempat tidur ditambah. Mikrozonasi kita pelototi, bahkan kita sudah sampai dengan lockdown mikro. Kita sampaikan kepada bupati dan wali kota, agar jangan ragu. Begitu data epidemiologis tinggi, kunci,” urainya.

Baca juga : Hanya Di Zona Hijau, Tarawih Berjamaah Dapat Lampu Hijau

Ia pun memuji beberapa daerah yang telah menerapkan kebijakan di rumah saja. Menurutnya, hal itu menjadi tindakan agar masyarakat memahami dan ikut berperan serta.

Ganjar mengapresiasi langkah antisipatif Pemkab Banyumas, yang berencana mendirikan rumah sakit.

“Rumah sakit darurat saat ini ada di Solo. Terus ini usulan dari Banyumas. Baru dua itu. Ini lagi saya minta untuk kalkulasi termasuk menyiapkan sumber daya manusia dan sebagainya. Ini saya minta kabupaten kota untuk menyampaikan usulan kontijensinya,” terang Ganjar.

Ganjar pun menekankan pentingnya konsolidasi antardaerah dalam menerapkan kebijakan.

Baca juga : Tower 8 Wisma Atlet Tutup, Pasien OTG Eksodus Ke Rusun Nagrak

Bila perlu, Ganjar akan melakukan komunikasi langsung dengan para bupati atau wali kota.

“Penting, antardaerah dalam satu region, punya keputusan politik sama, konsensus yang sama. Kalau satu daerah bikin kerumunan, tolong satu area ditutup semua. Jangan satu bicara tutup, yang satu malah persilakan. Yang seperti ini akan jadi persoalan. Kalau perlu, saya yang sowan kepada para bupati dan wali kota agar bisa seragam soal itu,” pungkas Ganjar. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.