Dark/Light Mode

Kembangkan Motor Listrik, Universitas Budi Luhur Dapat Acungan Jempol Bamsoet

Selasa, 6 Juli 2021 14:36 WIB
Ketua MPR/Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kanan) menerima Rektor Universitas Budi Luhur Wendi Usino dan rombongan, di Jakarta, Selasa (6/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR/Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kanan) menerima Rektor Universitas Budi Luhur Wendi Usino dan rombongan, di Jakarta, Selasa (6/7). (Foto: Dok. MPR)

 Sebelumnya 
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menambahkan, kendaraan listrik lainnya, Neo BLITS, hasil kolaborasi dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Memiliki kapasitas motor 20 Kw, baterai 72 volt, 70 Kwh, kecepatan maksimal 110 kilometer per jam, jarak tempuh maksimal hingga 250 kilometer dan waktu pengisian baterai 10 hingga 12 jam.

Baca juga : Pemerintah Kucurkan Dana Rp 2,33 Triliun

"Universitas Budi Luhur juga telah mengembangkan motor listrik Budi Luhur 40 Electric Motorcycle BL EC - 40, kolaborasi dengan Katros Garage. Memiliki spesifikasi kapasitas motor 9500 watt, baterai 15 Kwh, daya angkut maksimal 200 kilogram, kecepatan maksimal 190 kilometer per jam, jarak tempuh maksimal hingga 160 kilometer dan waktu pengisian baterai hingga 6 jam," urai Bamsoet.

Baca juga : Tingkatkan Literasi dengan Kolaborasi

Selain itu, lanjut Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini, menambahkan Universitas Budi Luhur juga membuat Budi Luhur Chargo Electric Vehicle/BL CEV 01. Memiliki spesifikasi kapasitas motor 1.200 watt, baterai 60 volt, 90 Ah, daya angkut maksimal 150 kilogram, kecepatan maksimal 50 kilometer per jam, jarak tempuh maksimal 150 kilometer, waktu pengisian baterai 8-10 jam serta transmisi 3 speed," urai Bamsoet.

Baca juga : Bereskan Sengketa Gereja Yasmin, Bima Arya Dapat Jempol Bamsoet

"Spesifikasi kendaraan listrik yang dikembangkan Universitas Budi Luhur masih menggunakan dinamo impor, dengan baterai lithium. Sebagai institusi pendidikan, Universitas Budi Luhur memiliki keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan kendaraan listrik. Sehingga perlu dukungan dari stakeholder otomotif. Karenanya, pemerintah harus menjembatani Universitas Budi Luhur dengan berbagai perusahaan otomotif besar yang beroperasi di Indonesia. Sehingga bisa terjadi saling sinergi yang menguntungkan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.