Dark/Light Mode

Satgas Covid-19 Kota Bogor Gercep Salurkan Stok Oksigen Ke Rumah Sakit

Selasa, 6 Juli 2021 15:39 WIB
Satgas Covid-19 Kota Bogor mendistribusikan tabung oksigen ke rumah sakit di Kota Bogor, Senin (5/7) malam. (Foto: Dok. Pemkot Bogor)
Satgas Covid-19 Kota Bogor mendistribusikan tabung oksigen ke rumah sakit di Kota Bogor, Senin (5/7) malam. (Foto: Dok. Pemkot Bogor)

 Sebelumnya 
Pada malam itu, Bima Arya memonitor penyaluran oksigen untuk tiga rumah sakit, yakni RS Azra (16 tabung), RS Hermina (5 tabung) dan RS Medika Dramaga (20 tabung).

“Besok pagi (Selasa, 6 Juli 2021) ada beberapa RS lagi termasuk Rumah Sakit Lapangan, Pusat Isolasi Asrama IPB dan RS lainnya yang membutuhkan,” ujar Bima Arya.

Setiap harinya, menurutnya Satgas Covid-19 Kota Bogor mengusahakan selalu mengambil pasokan baru oksigen di Krakatau Steel.

Baca juga : Habis Oksigen, Terbit Peti Jenazah

“Stok yang baru datang ini bisa bertahan beberapa hari ke depan. Tapi berdasarkan rakor dengan Pak Menko Luhut, disampaikan bahwa diperkirakan tiga hari ke depan distribusi oksigen harusnya bisa kembali normal. Tapi kita tetap mengantisipasi. Setiap hari akan kita coba memaksimalkan tambahan oksigen ini ke RS-RS,” ujar Bima Arya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat adanya lonjakan penambahan kasus positif pada Senin (5/7)  Sebanyak 562 kasus positif baru dilaporkan dari wilayah.

“Memang situasinya masih darurat. Terus merangkak naik, angka kematian tinggi. Terkonfirmasi ada varian delta di Kota Bogor. Kami mengingatkan kepada masyarakat untuk ekstra hati-hati," pesannya.

Baca juga : Puan Desak Pemerintah Gercep Atasi Kelangkaan Oksigen

Bima Arya menambahkan Pemkot Kota Bogor terus maksimalkan untuk menambah semua fasilitas. Nakes ditambah, tempat tidur di tambah di RS, kemudian juga pusat isolasi.

"Jika tenaga kesehatan banyak yang terpapar karena kelelahan menghadapi situasi darurat seperti ini, dikhawatirkan rumah sakit tidak akan mampu mengimbangi lonjakan kasus," ujar Bima Arya.

Ia meminta kesadaran kepada semua warga, karena kalau lonjakannya semakin tinggi maka nakes semakin banyak terpapar dan rumah sakit akan kolaps.

Baca juga : Ridwan Kamil Imbau Warga Tidak Stok Oksigen Di Rumah

Mobilitas warga harus ditekan lagi untuk menekan penyebaran varian delta. Mobilitasnya harus ditekan minimal 50 persen, Kota Bogor masih 20 persenan harus lebih ditekan lagi.

"Kami sepakat untuk mengencangkan pengetatan. Kita sedang berpikir melakukan kebijakan yang lebih ketat lagi terkait dengan arus Jakarta-Bogor. Formatnya nanti akan kita umumkan,” pungkas Bima Arya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.