Dark/Light Mode

Annisa Marwa, Pustakawan Perpusnas

Kekayaan Bengkulu, Dari Bunga Rafflesia, Benteng Marlborough, Sampai Tabut

Selasa, 6 Juli 2021 23:17 WIB
Benteng Marlborough di Bengkulu (Foto: Istimewa)
Benteng Marlborough di Bengkulu (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama ini, masyarakat mengenal Kota Bengkulu sebagai “Bumi Rafflesia”. Namun, sebenarnya, selain bunga Rafflesia, Bengkulu punya banyak kearifan lokal dan kekayaan alam lain. Seperti batik khas Bengkulu, tarian, sampai bentang alamnya yang indah.

Kain/Batik Basurek
Kain besurek bermotif kaligrafi Arab dan yang ciri khas dari Bengkulu. Terdapat tujuh motif dasar kain besurek yakni motif kaligrafi Arab, rembulan dan kaligrafi Arab, kaligrafi Arab kembang melati, kaligrafi Arab burung kuau, pohon hayat-burung kuau-kaligrafi Arab, kaligrafi Arab-kembang cengkih-kembang cempaka, dan kaligrafi Arab-relung paku-burung punai. Berdasarkan literatur, terdapat tiga macam gaya kain/batik besurek. Yakni gaya klasik, moderen, dan gabungan.

Tabot/Tabut
Tabot merupakan upacara yang dilakukan masyarakat Bengkulu dalam mengenang kematian cucu Rasulullah SAW. Tradisi tabot dibagi menjadi dua tujuan, yakni ritual dan non ritual. Aspek ritual hanya dijalankan oleh masyarakat yang keluarganya turun temurun melaksanakan tabot. Sementara, tujuan non ritual dilaksanakan untuk melestarikan budaya yang sudah ribuan tahun yang lalu.

Tradisi tabot ini dapat dijumpai di Bengkulu pada tanggal 1-10 pada Bulan Muharram. Tabot atau tabut berasal dari Bahasa Arab yang artinya adalah kotak petik kayu. Umumnya tabot berbentuk tugu seperti rumah-rumahan menyerupai masjid dengan atap warna-warni. Dalam membuat tabot, terdapat pakem-pakem yang disepakati keluarga tabot dan harus mengikuti dan tidak bisa sembarangan.

Dalam perkembangannya, keluarga tabot dibagi menjadi dua, yakni keluarga tabot tradisional dan keluarga tabot non-tradisional. Keluarga tabot tradisional adalah keluarga tabot yang mempertahankan tradisi dari luar. Sebaliknya, keluarga tabot non-tradisional adalah keluarga tabot yang menganggap tabot sebagai kearifan lokal budaya untuk kepentingan pariwisata di Bengkulu.

Dahulu, tabot menjadi upacara ritual keagamaan. Namun kini, tabot menjadi festival kebudayaan. Kegiatan penunjang festival tabot di antaranya adalah aneka lomba khas tabot, bazzar dan pameran, serta malam pesona tabot. Keberhasilan festival tabot pun bergantung dari dukungan masyarakat, pihak swasta, instansi terkait, serta dunia usaha.

Tari Beruji Doll
Beruji doll merupakan seni pertunjukan musik, menggunakan doll sebagai alat musiknya. Doll dibuat dari kayu yang dilubangi bagian tengah dan dibalut dengan kulit lembu. Hal ini yang membedakan doll dengan alat musik pukul lainnya. Karena menarik, seniman tari Bengkulu mempuat kreasi berupa tari Beruji doll.

Tari kreasi beruji doll dimainkan lima sampai dengan delapan perempuan yang mengenakan pakaian adat Bengkulu yang telah dimodifikasi. Musik yang mengiringi tarian ini adalah musik Melayu yang dipadukan dengan suara doll tamatan (suara doll kegembiraan). Dahulu, tari ini dipentaskan pada upacara tabot. Namun, saat ini tari Beruji dapat dipentaskan dalam acara penyambutan tamu dalam acara kebudayaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.