Dark/Light Mode

Kompak, Muhammadiyah Dan NU Minta Dana Kurban Dialihkan Untuk Warga Terdampak Covid-19

Minggu, 18 Juli 2021 15:35 WIB
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Ist)
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 berdampak besar pada menurunnya tingkat ekonomi masyarakat. Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat mendonasikan dana kurban untuk membantu warga terdampak Covid-19.

"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak buruk di masyarakat terutama timbulnya masalah sosial ekonomi. Oleh karena itu, PBNU mengimbau nahdliyin yang memiliki kemampuan secara ekonomi agar mendonasikan dana yang akan dibelikan hewan, untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19," demikian dikutip dari Surat Edaran PBNU 4162/C.I.34/07/2021, Sabtu (17/7).

Surat edaran ini terbit pada 28 Dzulqa'dah 1442 H atau 9 Juli 2021. SE ini ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Baca juga : Muhammadiyah: Shalat Idul Adha Di Lapangan/Masjid Ditiadakan, Nilai Agama Tak Berkurang

Meski demikian, PBNU mempersilakan warga yang mampu bila ingin tetap membeli hewan kurban berbarengan dengan membantu warga terdampak Covid-19.

"Warga nahdliyin yang memiliki kemampuan untuk berdonasi dalam rangka membantu penanggulangan dampak Covid-19, dan juga memiliki kemampuan untuk melaksanakan kurban dipersilakan untuk melaksanakan keduanya," demikian tertulis dalam poin d edaran itu.

Dalam ketentuan lainnya, edaran ini menjelaskan, tempat yang dinyatakan aman dari Covid-19 oleh pemerintah setempat dan satgas Covid-19 dapat melaksanakan Salat Idul Adha di masjid atau mushalla dengan menjalankan protokol kesehatan ketat. Sedangkan daerah yang menjalankan PPKM Darurat diminta untuk tidak melaksanakan salat di masjid/mushalla atau lapangan.

Baca juga : Pangdam Jaya Bagikan Vitamin Untuk Warga Yang Isoman Di Cipayung

Imbauan serupa juga disampaikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang tertuang dalam edaran Nomor 05/EDR/I.0/E/2021 tentang Imbauan Perhatian, Kewaspadaan, dan Penanganan Covid-19, serta Persiapan Menghadapi Idul Adha 1442 Hijriah.

Imbauan ini ditandatangani Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dan Sekretaris Mohammad Mas'udi di Yogyakarta, 2 Juli lalu.

Selain mengimbau Salat Idul Adha di rumah, PP Muhammadiyah menyarankan umat muslim yang hendak berkurban, bisa dialihkan dengan bersedekah menggunakan uang tunai.

Baca juga : Muhammadiyah Sambut Positif Ide Kampus Jadi RS Darurat Covid-19

Sebab, jumlah kaum dhuafa di Indonesia meningkat setelah pandemi Covid-19 melanda. Sehingga, sangat disarankan umat Islam yang mampu untuk lebih mengutamakan bersedekah berupa uang daripada menyembelih hewan kurban.

Meski demikian, PP Muhammadiyah juga mempersilakan umat Islam yang mampu untuk melangsungkan keduanya baik berkurban dan bersedekah uang tunai. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.