Dark/Light Mode

Mobilitas Masyarakat Masih Tinggi

Kapan Corona Tamat? Au, Ah...

Rabu, 21 Juli 2021 05:07 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. (Foto : Antara).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. (Foto : Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penurunan mobilitas masyarakat masih kurang dari 50 persen. Padahal, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa-Bali sudah berlangsung lebih dari dua pekan.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, tujuan PPKM Darurat di Jawa-Bali adalah untuk menurunkan mobilitas masyarakat. Namun sayang, hingga dua pekan ini, ting­kat mobilitas masyarakat masih jauh dari harapan.

“Kita lihat sampai dengan minggu kedua ini, penurunan itu terjadi, tapi belum sampai angka 50 persen,” katanya.

Baca juga : Ikhtiar Aman Dari Covid Shalat Ied Di Rumah Aja

Kata Nadia, di restoran dan pusat perbelanjaan, angka penurunan mobilitas masyarakat baru sekitar 20 persen. Di tempat kerja, mobilitas karyawan dan pekerja baru 40 persen. Satu-satunya sektor yang angka mobilitasnya turun 50 persen adalah sektor transportasi umum.

“PPKM Darurat yang saat ini dijalankan, merupakan upaya untuk menarik rem darurat, untuk mengendalikan penularan Covid-19,” tegas Nadia.

Juru Bicara (Jubir) Vaksin Covid-19 Kemenkes ini memastikan, pemerintah terus menambah fasilitas kesehatan di rumah sakit dengan sistem konversi tempat tidur dan mengamankan stok oksigen. Pihaknya juga telah membuat regulasi obat-obat Covid-19 agar tetap bisa tersedia dengan harga sewa­jarnya.

Baca juga : Ingat Ya Bunda, Anak-anak Tak Usah Diajak Jalan-jalan

Nadia memahami, beberapa kelompok masyarakat terdampak secara ekonomi dari kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat. Sebagai konvensasi, kata Nadia, pemerintah telah memberikan bansos yang sudah mulai digulirkan ke beberapa wilayah.

“Jadi, pengendalian kesehatan betul-betul mempertimbangkan dari sisi aspek dan menjaga roda ekonomi masyarakat tetap berjalan,” tandas dia.

Akun @prajnamu mengusulkan peninjauan ulang kebijakan penyekatan di jalan menuju Jakarta. Kata dia, target penurunan mobilitas masyarakat yang belum mencapai 50 persen, mengharuskan kebijakan penyekatan dioptimalisasi kembali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.