Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 membuat kondisi pedagang pasar sangat memprihatinkan dan nyaris kolaps.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Kajian Penelitian dan Pengembangan DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Badrussalam kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Badrussalam, saat ini hanya sekitar 6,7 juta atau 57 persen dari sebelumnya12 juta pedagang pasar yang masih beroperasi. Para pedagang yang masih beroperasi ini mengalami penurunan pendapatan sekitar 70-90 persen dari keadaan normal.
Baca juga : Tinjau Pabrik Oksigen, Presiden Pastikan Kebutuhan Medis Terpenuhi
“Bahkan, ada yang sudah tidak beroperasi sama sekali atau tutup,” kata Badrussalam.
Pandemi juga telah berimbas kepada kondisi kesehatan para pedagang di pasar. Terdapat 1.998 pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19, yang tersebar di 333 pasar. Jumlah itu berpotensi bertambah. Karenanya, perlu penanganan serius agar tidak memperparah keadaan dalam aktivitas pedagang pasar.
Melihat kondisi saat ini, IKAPPI telah bekerja sama dengan Polri menggencarkan vaksinasi bagi pedagang pasar demi terciptanya herd immunity (kekebalan kelompok). Upaya ini juga dilakukan agar masyarakat merasa aman saat berbelanja ke pasar.
Baca juga : Happy Lulus Dari Harvard
Namun, karena pihak Pemerintah/Polri hanya menyediakan vaksin saja, pihaknya berharap kepada pihak lain yang mau peduli.
“Terutama perusahaan yang selama ini produknya beredar di pasar, agar menggelontorkan anggaran CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membiayai pelaksanaan vaksinasi bagi pedagang pasar,” harap Badrussalam.
Pihaknya juga berharap, para tenaga kesehatan bisa bergabung dan membantu program vaksinasi para pedagang pasar dengan menjadi Relawan Tenaga Kesehatan Vaksinasi Pedagang Pasar.
Baca juga : Mulai Hari Ini, Penumpang TransJakarta Wajib Bawa STRP
Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, meski ada momen Hari Raya Idul Adha di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, secara umum omzet jualan pedagang tidak banyak terdongkrak.
“Omzet turun 70 persen, pedagang sudah sesak napas. Kami sebenarnya mengibarkan bendera putih (menyerah-red). Namun, kami tetap harus berdagang untuk bisa makan,” katanya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya