Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
FGD Soal Covid Dengan Sekum Muhammadiyah
Awalnya, Gagap-Gugup Kini, Semakin Membaik
Rabu, 11 Agustus 2021 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bagaimana Muhammadiyah memandang Covid-19 dari aspek agama, lalu apa yang telah dilakukan Muhammadiyah secara sosial di masa pandemi ini, dan apa wejangan yang diberikan Muhammadiyah ke pemerintah dalam menangani virus dari Wuhan, China, itu?
Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti membeberkannya secara detail dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Rakyat Merdeka, Senin (9/8) siang. Diskusi yang mengangkat tema “Peran Ormas Dalam Penanganan Pandemi Covid-19”, dipandu oleh Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara. Mu’ti yang sang guru besar itu, memaparkan penjelasannya begitu lengkap. Tak hanya pakai dalil sains, juga mengutarakannya dengan deretan keterangan yang merujuk pada Alquran dan Hadits. Sering juga, dia bicara dengan bahasa Inggris. Begitu fasihnya.
“Sejak pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional, kami langsung membentuk Muhammadiyah Covid Command Centre (MCCC). Pandemi ini bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi semua pihak sebagai bagian dari bangsa dan negara,” kata Mu’ti, membuka oboralnnya.
Baca juga : Kebijakan Pemerintah Awal Pandemi Masih 3G: Gagap, Gugup, Dan Gedebak-gedebuk
Barulah, dia mengungkap apa saja yang sudah dilakukan Muhammadiyah. Sejak pandemi melanda hampir 1,5 tahun ini, kata Mu’ti, Muhammadiyah telah mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk membantu penanganan Covid-19. Semua rumah sakit milik Muhammadiyah, dokter, relawan, terjun langsung mengobati masyarakat yang terpapar Covid-19. Termasuk, ikut mensukseskan program vaksinasi nasional dengan menggandeng berbagai instansi terkait, misalnya, Kementerian Kesehatan.
Kalau dikalkulasikan, sebut Mu’ti, lebih dari Rp 1 triliun dana yang dikucurkan Muhammadiyah dalam membantu penanganan Covid-19. “Setelah kami hitung, ini di luar yang diberikan rumah sakit yang tidak ikut dilaporkan itu, sudah Rp 1 triliun, 22 miliar. Itu per 2 Agustus,” rincinya.
Besarnya sumbangan Muhammadiyah ini jadi viral. Mu’ti juga tahu itu. “Sebenarnya, itu bagian dari memberikan pertanggungjawaban kepada anggota. Bukan untuk show of force, gitu ya,” jelas Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Mu’ti memberi penegasan bukan “show of force” ini, karena saat dia mengungkapkan angka itu, berbarengan dengan heboh sumbangan fiktif sebesar Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Baca juga : Cara Sekum Muhammadiyah Antisipasi Hoaks di Tengah Pandemi
Dari mana uang sebesar itu? Mu’ti menjelaskan, dana tersebut berasal dari sumbangan warga persyarikatan dan penggalangan dana lainnya yang dihimpun lewat lembaga zakat Muhammadiyah atau Lazis MU.
Selain itu, Muhammadiyah juga mengerahkan lebih dari 76 ribu relawan. Dari laporan yang ia terima, sudah 32 juta penerima benefit dari pelayanan Muhammadiyah. Kemudian, sudah 210 ribu vaksinasi yang digelar Muhammadiyah dengan sejumlah mitra.
Itu di bidang sosialnya. Di bidang keagamaan, Muhammadiyah juga aktif memberikan pemahaman kepada umat untuk taat mengikuti protokol kesehatan. Ada beberapa fatwa yang dikeluarkan untuk menjadi pegangan umat dalam melaksanakan ibadah di saat pandemi ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya