Dark/Light Mode

Soal Beras "Batu" & Berkutu

Buwas Tak Mau Mengaku Salah

Jumat, 13 Agustus 2021 08:32 WIB
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (kedua kanan) menunjukkan kualitas beras Bulog yang dipakai bansos. (Foto: Dok. Bulog)
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (kedua kanan) menunjukkan kualitas beras Bulog yang dipakai bansos. (Foto: Dok. Bulog)

 Sebelumnya 
Buwas pun tak mempersoalkan bila masyarakat mengeluh soal kondisi beras yang mereka terima. Ia mempersilakan masyarakat melaporkan bila beras yang diterima dalam kondisi rusak. Pihaknya akan mengganti beras itu dan dikirim melalui PT Pos Indonesia dan DNR Corporation.

Nantinya, beras yang rusak akan dimusnahkan. "Saya tidak takut memusnahkan beras yang tidak layak pakai tersebut," tegas lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 itu.

Baca juga : PLN Beri Bantuan Oksigen Untuk 7 Rumah Sakit Di Jawa Tengah

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy merasa terganggu dengan kasus adanya beras tak layak tersebut. Muhadjir langsung sidak di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Ia ingin melihat langsung beras yang dikatakan kuning, berkutu, dan menggumpal.

Dari laporan Bulog Kanwil DKI Jakarta dan pihak PT Pos yang diterima Muhadjir, beras tersebut rusak karena terkena hujan dalam penyimpanan sebelum disalurkan. Pihak Bulog dan PT Pos sudah mengganti beras tersebut dengan yang baru.

Baca juga : Bulog Jamin Beras Bantuan PPKM Berkualitas Baik

Dia mengatakan, beras yang dibagikan kepada warga kualitasnya sudah baik. Akan tetapi, masalah muncul dalam masa penyimpanan dan pengangkutan kepada warga. "Mungkin karena kena hujan atau truknya (saat menyalurkan) tidak bersih-bersih amat. Itu bisa saja terjadi," bela Muhadjir.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku dapat laporan beras yang diterima warga tidak layak. Tapi, jumlahnya tidak banyak. Risma lantas menenangkan masyarakat, bahwa beras yang tak layak itu bakal segera diganti. "Saya sudah mendapatkan laporan soal itu. Memang ada beberapa kasus dimana kualitas beras kurang baik," tuturnya.

Baca juga : Gerakan Di Malaysia Mulai Menular Ke Sini

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyayangkan quality control Bulog yang kurang baik. Seharusnya, kata dia, kalau kehujanan beras itu jangan dibagikan. Harusnya ditarik, dan diganti yang baru.

Dengan adanya kasus ini, kata Agus, sekalipun dijanjikan mendapat penggantian, kesan masyarakat terhadap Bulog sudah buruk. "Yang kayak gitu nggak bolehlah (terjadi lagi)," kritiknya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.