Dark/Light Mode

Eksklusif Rakyat Merdeka Dengan Menkes Budi G Sadikin

Kita Kuat, Pasti Bisa Merdeka Dari Corona

Rabu, 18 Agustus 2021 07:55 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia pasti bisa merdeka dari virus Corona. Pasti. Kita termasuk bangsa yang kuat. Negara kita sudah berulang kali mengalami ujian dan krisis. Berkaca dari pengalaman, tiap kali mengalami kesulitan, kita bisa bangkit lagi.

Indonesia sudah 75 tahun merdeka. Teruji berulang kali jatuh bangun. Saya optimis, pasti bisa,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat dialog virtual eksklusif dengan Rakyat Merdeka, Senin (16/8/2021) malam.

Apakah bebas dari Corona bisa jadi hadiah kemerdekaan kita tahun ini? Nah, menjawab pertanyaan begini, Menkes terdiam beberapa saat. Dia lalu merespon perlahan. “Hmm, dengan segala kerendahan hati, saya mengatakan belum tahu,” ujarnya.

Baca juga : Ranking Investasi Kita Terbaik Di Asia Tenggara

Feeling-nya? Menkes bilang, tidak mau mendahului. “Saya membaca banyak analisa epidemiolog sejak awal pandemi. Ada yang mengatakan, akan selesai bulan X, ternyata tidak. Lalu mundur lagi, eh ternyata belum juga. Banyak yang salah prediksinya,” kata Menkes. Jadi, ya dengan segala kerendahan hati, memang kita belum tahu kapan Corona ini akan berakhir di Indonesia.

Bahkan, sebetulnya, sekarang pun kita belum tahu, di negara kita, Corona-nya sedang gelombang keberapa. Pandemi, menurut Menkes, gelombang puncaknya tidak selalu dua kali. Melihat pengalaman pandemi flu Spanyol, misalnya, puncak kasusnya berlangsung 3-4 gelombang.

Bukankah kasus aktif di beberapa wilayah, khususnya Jakarta mulai turun? Menkes bilang, sebaiknya kita tidak terlalu jumawa dengan kondisi sekarang. Amerika yang merasa sudah bisa mengendalikan Covid pun, belakangan kewalahan lagi. Juga beberapa negara lain. “Jadi, mereka ternyata too early to predict,” katanya.

Baca juga : Berbekal Piala Menpora, Zainudin Amali Yakin Liga 1 Bisa Bergulir

Kasus aktif di Jakarta turun, itu benar. Kita senang melihat kondisi tersebut. Tapi, jangan sampai sikap kita kayak keledai. Jatuh di lubang yang sama, akibat ngendorin protokol kesehatan. “Hati-hatilah mengglorifikasi kemenangan yang belum sempurna,” ingat Menkes. Kasus yang turun itu, baiknya dianggap sebagai small win. Lebih baik kita maju selangkah demi selangkah tapi pasti. Daripada langsung lari 100 langkah, eh ujung-ujungnya malah harus mundur ribuan langkah.

Menyikapi small win tanpa glorifikasi, kata Menkes, artinya kita tetap harus waspada. “Kita belum tahu, ke depan, apakah bakal muncul varian baru lagi? Mutasinya bagaimana? Maka, lebih baik kita semua berhati-hati,” pesannya.

Satu hal yang menyebabkan pandemi sulit ditangani, karena 3T (tracing, testing dan treatment) belum maksimal dilakukan. Kelihatannya sulit banget ya mencapai 400 ribu tes per hari? Menurut Menkes, testing tracing bukan sekedar scientific action, tapi juga political and social action. Ada kepala daerah yang takut rating-nya turun kalau bikin tes banyak. Ada tes-tes yang tidak dilaporkan, ada juga beberapa daerah tidak mau melakukan tes. “Inilah dinamika Indonesia. Misal, kepala wilayahnya bilang kasus aktif mencapai 100, eh di provinsi kok dilaporin cuma 2,” katanya.

Baca juga : Varian Delta Tidak Bisa Ditekan, Target Ambyar

Untuk menurunkan kurva pandemi, sekarang ini Pemerintah menggenjot vaksinasi. Sudah 83 juta dosis disuntikkan, dengan rincian yang disuntik vaksinasi pertama mencapai 25-an persen, dan vaksinasi kedua 12,6 persen dari total sasaran 208 juta dosis.

“Kecepatan kita 1 juta orang yang disuntik per hari sudah sering. Malah pernah 1,6 juta perhari pada Kamis (12/7/2021) lalu. Target baru dari Bapak Presiden, yang disuntik 2 juta per hari. Kita sekarang kejar itu. Di wilayah aglomerasi Jakarta dan sekitarnya, serta Bali diharapkan lekas 100 persen,” papar Menkes.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.