Dark/Light Mode

Eksklusif Rakyat Merdeka Dengan Menkes Budi G Sadikin

Kita Kuat, Pasti Bisa Merdeka Dari Corona

Rabu, 18 Agustus 2021 07:55 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kecepatan suntik pada Januari sampai Juli 2020, mencapai 50 juta dosis. Lalu, Juli sampai Agustus 2021, juga tercapai 50 juta dosis. Menkes yakin, seluruh sasaran bisa tercapai dengan cepat. Dulu, ada yang bilang, vaksinasi di Indonesia akan selesai sampai 10 tahun. “Kita nggak sebodoh itulah,” katanya.

Dia membandingkan kecepatan vaksinasi Indonesia dengan sejumlah negara lain di dunia. Tercepat China (1,85 miliar), disusul India (543,83 juta) lalu Amerika (355,77 juta), Brazil (163,45 juta), Jepang (108,18 juta), Jerman (97,26 juta) dan UK (87,63 juta). Indonesia, dengan kecepatan vaksin seperti sekarang, maka bulan ini bisa menyusul Turki (82,87 juta) ke urutan 8 dunia. Stok vaksin tidak perlu khawatir kekurangan. Tiap hari, Menkes mengecek ketersediaan vaksin dan distribusinya ke sejumlah daerah. Memang, ada sejumlah daerah yang terkesan kekurangan stok vaksinasi, bahkan sampai ada kerumunan dan insiden.

Apa memang benar ada yang jadikan vaksinasi sebagai ajang cari panggung? Menkes menjawab dengan kalimat idiom yang pernah dipopulerkan John F Kennedy: success has many fathers failure is an orphan. Maknanya kira-kira, saat ada kesuksesan bakal banyak yang mengklaim. Sedangkan saat gagal, sendirian. Soal vaksinasi, kata Menkes, mungkin saja banyak pihak ingin jadikan ini sebagai bagian dari panggung politik. “Silakan saja kalau ada yang begitu. Bagi saya, yang terpenting vaksinasi bisa mencapai target,” ujarnya.

Baca juga : Ranking Investasi Kita Terbaik Di Asia Tenggara

Hal lain tentang harga tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang sudah turun jadi Rp 450 ribu-500 ribu. Dia bilang, sesungguhnya tarif PCR di Indonesia tidak termasuk yang termahal di bandingkan di Jepang, Amerika dan sejumlah negara Eropa. Dia memperlihatkan data harga PCR di bandara-bandara dunia. Termahal, sekitar 400 dolar AS di Bandara Kansai, Helsinki, Stockholm, Tokyo Narita, San Fransisco, New York, Chicago dan sejumlah negara Eropa. PCR di Singapura kisaran harganya tak jauh beda dengan Viena, Dublin dan London Heathrow. Harga PCR kisaran 100 dolar AS ada di Hong Kong, Sao Paulo, Madrid dan Icheon, Korea.

Sebelum soal ini ramai, sebetulnya Kemenkes sudah me-review harga PCR, bersama BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Sehingga, ketika Presiden memerintahkan agar harga tes PCR diturunkan, pihaknya sudah siap.

“Untungnya, kami sudah review beberapa minggu sebelumnya. Ada persiapan. Jadi, begitu Bapak Presiden nanya, kami sudah siap,” imbuhnya.

Baca juga : Berbekal Piala Menpora, Zainudin Amali Yakin Liga 1 Bisa Bergulir

Mungkinkah harga PCR bisa semurah di India? Menkes sempat memperlihatkan variabel dalam harga PCR. Komponen termahalnya Kit PCR dan Ekstraksi tidak mungkin dikurangi lagi. Dan itu adalah impor. Sedangkan di India, bisa murah karena bahannya diproduksi sendiri.

Ngobrol virtual dengan Menkes berakhir hampir tengah malam. Banyak hal diceritakan. Meskipun mukanya nampak kelelahan, tapi dia tetap semangat. Sehari-hari, dia masih turun ke sejumlah lokasi vaksinasi dan rumah sakit. Mengecek ketersediaan obat, oksigen dan rapat dengan banyak kalangan.

Ngobrol dipandu Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara. Semua pertanyaan dijawab Menkes. Tidak sekedar omongan, tapi banyak data disajikan.

Baca juga : Varian Delta Tidak Bisa Ditekan, Target Ambyar

Terakhir, soal waktu yang tepat mendeklarasikan kemerdekaan dari Corona, Menkes mengatakan, cepat atau lambat, ya tergantung kita sendiri. “Kuncinya, jalanin protokol kesehatan dengan baik, maka kita bisa merdeka dengan cepat. Kalau nggak, ya bakal tertunda kemerdekaannya,” cetus dia. Optimis, badai pasti berlalu.  [Ratna Susilowati/Khairul Umam]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.