Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Untuk Lepas Dari Pandemi, Soliditas Bangsa Jadi Kunci

Senin, 23 Agustus 2021 21:51 WIB
Diskusi daring yang diselenggarakan Rumah Kebangsaan bertajuk Indonesia Tangguh: Anak Muda untuk Ekonomi Kuat. (Foto: Zoom)
Diskusi daring yang diselenggarakan Rumah Kebangsaan bertajuk Indonesia Tangguh: Anak Muda untuk Ekonomi Kuat. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penanganan Covid-19 menjadi tantangan bagi seluruh komponen bangsa. Negara tidak bisa sendiri menghadapi persoalan ini. Perlu kesadaran dan kolaborasi seluruh elemen bangsa agar dampak pandemi bisa dihadapi secara solid dan komprehensif.

Hal ini disampaikan Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho dalam diskusi daring yang diselenggarakan Rumah Kebangsaan bertajuk ‘Indonesia Tangguh: Anak Muda untuk Ekonomi Kuat’, dikutip Senin (23/8).

"Pandemi ini menjadi tantangan seluruh negara. Kunci menghadapinya adalah soliditas, kebersamaan dan tata kelola yang baik, serta kedisiplinan semua pihak. Kepedulian juga sangat penting," ujarnya.

Diingatkannya, Presiden Jokowi telah turun langsung ke masyarakat memberi bantuan. Masyarakat juga melakukan inisiatif saling bantu.

Baca juga : Bantu Tangani Pandemi, PBSI Gelar Vaksinasi Dan Bakti Sosial

"Semangat solidaritas dan gotong royong ini sebaiknya semakin digiatkan, khususnya anak muda sebagai motor demografi hari ini," imbau Dimas.

Dia meyakini, soliditas suatu bangsa adalah kunci bagi Indonesia dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 saat ini. Pendekatannya, kombinasi antara persuasi dan ketegasan, serta berbasis komunitas.

Dengan begitu, kesadaran warga dibentuk secara otentik, dan kebijakan pemerintah dapat didukung serta berjalan secara efektif.

"Masyarakat sipil harus mengambil peran bekerja sama dengan negara dan aktor-aktor negara. Masyarakat ekonomi juga harus mengambil peran. Kita punya tanggung jawab yang sama untuk mengatasi Covid-19, dampaknya, sembari berupaya memulihkan perekonomian," wanti-wanti anggota Tim Ahli Kemenko Perekonomian ini.

Baca juga : Vaksinasi BIN Dihadiri Jokowi, Budi Gunawan: Jadi Penyemangat Kami

Dimas mengingatkan, hari ini, negara manapun tidak bisa menyelesaikan berbagai problem sosial ekonominya secara sendiri-sendiri.

Untuk konteks Indonesia, Dimas menilai realitas bonus demografi menjadi peluang dalam upaya menghadapi pandemi.

Jumlah anak muda yang besar juga bisa dioptimalkan sebagai upaya pemulihan ekonomi. Negara bertindak sebagai enabler atau fasilitator.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri. Bonus demografi akan berubah menjadi bencana demografi jika anak muda tidak kreatif, tidak produktif dan tidak bergerak.

Baca juga : Kemnaker: Meski Pandemi, Mahasiswa Polteknaker Jangan Kendor Belajar

"Saya rasa yang harus dilakukan anak muda hari ini adalah kolaborasi di berbagai sektor dengan ruang digital kita bisa bertemu, berjejaring, bertukar ide dan gagasan. Bersama-sama mewujudkan Indonesia yang besar, bangsa yang mandiri," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama SMESCO, Leonard Theosabrata mengatakan, youth movement harus diawali dengan mindset bersama.

"Tugas anak muda dengan bonus demografi ini, harus mampu mendorong dan memiliki satu suara. Seperti, mendorong berbagai komoditas khas Indonesia yang sangat banyak dan unik serta memiliki potensi besar di pasar internasional. Ini akan menjadi sumber kekuatan kita ke depannya," bebernya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.