Dark/Light Mode

Gegara Pasang Baliho, Popularitas Menanjak

Airlangga Jadi Bahan Obrolan Warung Kopi

Minggu, 15 Agustus 2021 07:13 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) memberi bantuan secara simbolis kepada Bupati Klaten Sri Mulyani (kanan) di tempat isolasi terpusat GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (14/8/2021). (Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) memberi bantuan secara simbolis kepada Bupati Klaten Sri Mulyani (kanan) di tempat isolasi terpusat GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (14/8/2021). (Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemasangan foto Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di baliho dan billboard memberikan dampak positif di mata publik. Figur Menko Perekonomian itu tidak hanya menjadi pergunjingan di tataran elite politik,juga jadi bahan obrolan rakyat di warung kopi.

“Karena sudah jadi perbin­cangan di warung kopi, maka kami harus menyampaikan pesan kepada masyarakat, ada keinginan Pak Airlangga men­calonkan diri sebagai Presiden 2024,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Firman Soebagyo kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Anggota Komisi IV DPR ini justru mengatakan, seandainya Airlangga tidak memasang baliho di berbagai daerah, akan dipertanyakan niatnya maju sebagai capres.

Baca juga : Mentan SYL Tinjau Industri Pengolahan Porang di Madiun

Firman menceritakan pengalamannya ketika musim Pemilihan Legislatif 2019. Setahun sebelum Pemilu, banyak caleg dari berbagai partai politik yang sudah memasang baliho dan spanduk di jalan.

“Saya waktu itu belum pasang baliho. Konstituen saya bertanya-tanya. Kok Pak Firman tidak pasang baliho? Nyaleg lagi apa tidak?” bebernya.

Mendapatkan pertanyaan itu dari warga, Firman berkesimpulan, masyarakat butuh kepastian dan niat maju sebagai caleg. Itu diketahui saat baliho dipasang. Hal ini membuat konstituen semakin semangat untuk memenangkannya. Yang pasti, tidak ada keragu-raguan lagi dari para pendukung untuk mengkampanyekan ke warga.

Baca juga : Popularitas PM Jepang Malah Makin Nyungsep

“Golkar sudah berkali-kali Pemilu tidak pernah mencalonkan ketua umumnya sebagai capres. Semangatnya kurang. Ngapaian partai besar, dan pemenang Pemilu kedua, kok selalu menjadi pengekor,” ujarnya.

Soal keputusan akhir apakah Golkar benar-benar mengirimkan kadernya maju sebagai calon presiden atau wakil presiden, itu menunggu konstelasi apa yang terjadi jelang Pemilu 2024.

“Ketupusan itu tergantung dari ketua umum. Tapi kami maju saja dulu,” tandasnya. [REN] caption BPIP gelar lomba penulisan artikel bertema hormat bendera menurut Islam. (Foto: Twitter @BPIPRI)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.