Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diungkap Airlangga

Dana Beli Vaksin Segini: Rp 70.000.000.000.000

Selasa, 24 Agustus 2021 08:05 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Puncak HUT ke-43 Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang digelar secara virtual, Senin (23/8/2021). (Foto: Humas Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Puncak HUT ke-43 Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang digelar secara virtual, Senin (23/8/2021). (Foto: Humas Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berapa duit negara yang dihabiskan untuk mengimpor vaksin Covid-19? Rp 70 triliun, kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Wow, gede banget ya. Tapi, enggak apa-apa, ini kan demi kesehatan dan keselamatan rakyat juga.

Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara Puncak HUT ke-43 Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang digelar secara virtual, kemarin.

Selain Airlangga, acara itu juga menghadirkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Kepala BPPT Hammam Riza, dan Komisaris Utama PT Telkom dan Bukalapak Bambang Brodjonegoro.

Baca juga : Menko Airlangga Ajak Kadin Berperan Dalam Penyediaan Vaksin Mandiri

Bos Partai Golkar itu dapat giliran bicara setelah Menko Luhut. Sebetulnya, Airlangga tidak cuma bicara soal vaksin. Ada banyak hal yang disampaikan. Antara lain, seputar riset, inovasi dan teknologi.

Ia baru menyinggung soal vaksin di ujung paparannya. Airlangga berharap, BPPT bisa memberikan sumbangsih dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Terutama dalam pengembangan vaksin Merah Putih,” pesan Airlangga, dari balik meja kerjanya.

Baca juga : Nama Airlangga Hartarto Makin Wangi

Jika vaksin berhasil diproduksi sendiri, tentu akan membantu Indonesia terlepas dari ketergantungan impor. Di mana saat ini, impor vaksin telah banyak menguras cadangan devisa.

“Kita harap ketergantungan impor vaksin yang memakan devisa mendekati Rp 70 triliun itu, bisa berkurang,” harapnya.

Karena itu, eks Menteri Perindustrian ini berharap lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia, termasuk BPPT, mampu menggenjot pengembangan teknologi bioscience-nya. Sehingga, hasil dari pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin adaptasi teknologi lainnya, bisa segera diproduksi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.