Dark/Light Mode

Corona Turun

Jangan Euforia, Amerika Saja Naik 1.000 Persen

Rabu, 1 September 2021 07:55 WIB
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Turunnya kasus Corona di Tanah Air tentunya sangat menggembirakan, sekaligus membanggakan. Tapi, seluruh masyarakat dari lapisan atas sampai bawah, diminta jangan euforia berlebihan, apalagi sampai lupa menerapkan protokol kesehatan. Ingat, Amerika Serikat yang kasusnya sempat turun, vaksinasinya sudah tinggi, sekarang kembali dihajar Corona. Negeri super power itu, kembali babak belur setelah kasus Corona naik 1.000 persen.

Sejak dua pekan terakhir ini, kasus aktif Corona di sini, sudah jauh menurun dibanding Juni dan Juli. Bahkan Senin (30/8), penambahan kasus aktif kembali ke level awal, di angka 5 ribuan. Sedangkan kemarin, Kementerian Kesehatan melaporkan, ada tambahan kasus baru sebanyak 10.534. Angka kematian bertambah 532.

Data ini cukup menggembirakan jika dibanding saat puncak Corona pada Juli lalu. Saat itu, kasus harian mencapai 50 ribu per hari, kasus kematian mencapai 2 ribu per hari. Kasus aktif yang bulan lalu di angka 500 ribu, kini tinggal 203 ribu kasus. Positivity rate yang mencapai 30,5 persen di awal bulan lalu, kini tinggal 12,13 persen. Penurunan risiko penularan itu, membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit, atau bed occupancy rate (BOR), ikut berkurang. Kini mencapai 27 persen.

Baca juga : Penjualan Pyridam Farma pada Kuartal Kedua Naik Hingga 147 Persen

Sayangnya, penurunan kasus ini diluapkan kebablasan oleh banyak masyarakat. Akhir pekan kemarin, warga kembali berbondong-bondong menuju tempat wisata seperti ke Puncak Bogor, Jawa Barat. Tingginya mobilitas warga membuat jalur menuju Puncak dari arah Jakarta, macet total.

Di hari kerja, Jakarta yang sebelumnya sempat lengang saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, kini macet lagi. Kepadatan juga terjadi di transportasi publik. Pagi kemarin atau hari pertama perpanjangan PPKM Level 3 di Jabodetabek, KRL jurusan Bogor-Jakarta mulai dipenuhi penumpang yang mayoritas adalah karyawan.

Keramaian juga terpantau di Stasiun Depok Baru, Kota Depok. Pantauan Rakyat Merdeka, penumpang sudah berdatangan ke stasiun sejak pukul 6 pagi. Banyaknya penumpang yang datang membuat antrean di pintu masuk mengular hingga 10 meter, meski dengan cepat terurai.

Baca juga : Corona DKI Kian Tekendali, BOR 17 Persen, ICU 30 Persen

Peron di sisi arah Jakarta padat. Saat kereta datang, tak semua calon penumpang yang menunggu di peron bisa terangkut. Soalnya, kereta sudah penuh. Sebagian terpaksa berdiri berdesakan. “Sudah biasa terjadi begini. Hampir tiap hari,” kata Nelly, staf di Kantor Walikota Jakarta Pusat, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Suasana rame juga terpantau di pusat perbelanjaan di Cibubur Junction, Jakarta Timur. Mal milik Lippo Group yang sebelumnya sepi, sudah kembali hidup. Banyak pengunjung yang datang. Rumah makan atau cafe juga mulai ramai didatangi pengunjung yang ingin nongkrong.

Mobilitas warga yang kembali meningkat ini disorot Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi. Kata dia, kondisi memang sudah membaik. Positivity rate nasional misalnya, sudah berada di angka 12 hingga 13 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.