Dark/Light Mode

Di Laut Natuna Utara

China Semakin Rese, Apa Mau Didiemin Saja?

Sabtu, 18 September 2021 09:14 WIB
Kapal perang China/Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenhan China)
Kapal perang China/Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenhan China)

 Sebelumnya 
Melihat kondisi ini, TNI tak tinggal diam. Kemarin, Komando Armada I menggelar operasi siaga tempur di Laut Natuna Utara. Lima KRI dan satu pesawat dikerahkan. Operasi dipimpin langsung Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Arsyad Abdullah. 
 
Dalam operasi tersebut, Arsyad meninjau secara langsung situasi Laut Natuna Utara lewat udara, menggunakan pesawat skadron udara 600 TNI AL. Namun, Arsyad tidak menemukan kapal asing melakukan aktivitas di Laut Natuna Utara atau di ZEE. “Tidak ada kapal asing yang melakukan aktivitas atau mengambil sumber daya alam di Laut Natuna Utara," kata Arsyad, usai operasi.
 
Dia mengakui, beberapa waktu lalu ada satu kapal perang China melintas. Tapi berhasil diusir atau dibayangi menggunakan KRI Rigel. 
 
"Isu ribuan kapal di Laut Natuna Utara  itu tidak berdasar. Kita lihat sendiri hanya ada beberapa kapal lintas damai. Jadi, itu hanya satu statement kurang tepat dan saya juga akan mempertanyakan sumbernya dari mana, dan pembuktiannya oleh apa, sehingga ada isu-isu ribuan kapal," ujar Arsyad. 
 
Ia menjelaskan, ZEE merupakan wilayah perairan internasional yang juga hak lintas damai bagi setiap negara yang akan melintas. ZEE adalah hak berdaulat Indonesia, bukan kedaulatan. Kapal asing yang mau mengambil sumber daya alam di wilayah ZEE harus mendapatkan izin dari Indonesia. "Apabila hanya melintas, itu tidak masalah, silakan tanpa izin," ujarnya.
 
Ia lantas menanggapi beberapa foto dan video yang sempat viral ihwal kapal China yang sedang melintas. Menurut dia, hal itu dibolehkan. Arsyad menuturkan, tidak hanya kapal nelayan yang bisa melintas, tapi juga kapal perang. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.