Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Amit-amit Jabang Bayi, Semoga Tidak Terjadi Gelombang Ketiga
Rabu, 22 September 2021 06:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia diprediksi bakal memasuki puncak ketiga Covid-19 atau third wave pada Desember 2021.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, gelombang ketiga Covid-19 sangat mungkin terjadi. Soalnya, mayoritas masyarakat Indonesia belum mempunyai imunitas untuk melawan virus.
“80 persen masyarakat masih rawan karena belum mendapat vaksin,” kata Dicky.
Baca juga : Divaksin Covid? Ngapain Takut
Selain soal vaksinasi, kata Dicky, adanya varian-varian baru Covid-19 juga sangat potensial memunculkan gelombang ketiga. Dia menegaskan, tidak ada negara yang bisa lepas dari gelombang ketiga meski vaksinasinya sudah lebih dari 60 persen. “Sulit (menghindari). Ini yang harus dipahami,” kata Dicky.
Dia menjelaskan, potensi gelombang ketiga Covid-19 bersifat dinamis. Gelombang ketiga yang sebelumnya diprediksi terjadi Oktober mundur ke Desember. Pada Desember pun, gelombangnya tak separah Gelombang kedua.
“Menurun juga, merendah, nggak sebesar seperti prediksi sebelumnya,” tutur Dicky.
Baca juga : Belum Bahaya, Sudah Bikin Merinding
Tri Yunis Miko, epidemiolog Universitas Indonesia (UI) memprediksi, gelombang ketiga Covid-19 bakal terjadi dengan prasyarat. Yaitu, jika capaian vaksinasi Covid-19 tidak sampai 50 persen akhir tahun 2021.
“Prediksi Desember-Januari kemungkinan puncak ketiganya,” kata Miko.
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo juga sama. Kata dia, gelombang ketiga Covid-19 berpotensi terjadi seiring dengan pelonggaran yang diterapkan pemerintah dan mobilitas masyarakat yang meningkat. Ditambah, testing dan tracing yang semakin kendor.
Baca juga : Jangan Fokus Di Jawa-Bali, Daerah Diurusi Juga Dong
“Makanya prasyarat itu harus dilakukan. Prasyaratnya adalah surveillance, itu kata kunci. First finding penemuan kasus melalui testing dan tracing itu kata kunci itu yang utama,” kata Windhu.
Sebelumnya, pemerintah mulai mewaspadai gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Kekhawatiran ini dikarenakan beberapa negara di dunia mulai mengalami lonjakan kasus saat Covid-19 kembali. Indonesia mengalami tren perbaikan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya