Dark/Light Mode

Ini 10 Rekomendasi IETD 2021 Untuk Capai Target Dekarbonisasi Indonesia

Sabtu, 25 September 2021 18:07 WIB
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam penyampaian 10 rekomendasi untuk mencapai target dekarbonisasi Indonesia di IETD 2021. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam penyampaian 10 rekomendasi untuk mencapai target dekarbonisasi Indonesia di IETD 2021. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kesembilan, pemerintah perlu melakukan pengembangan industri rendah karbon sebagai industri prioritas nasional.

Sebab, potensi industri rendah karbon Indonesia yang sudah teridentifikasi perlu dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

Baca juga : Kemenves/BKPM: Riset Dan Inovasi Dukung Capaian Target Investasi

Misalnya, industri baterai, industri kendaraan listrik dan industri bahan bakar bersih.

Pengembangan industri itu perlu diselaraskan dengan rencana riset dan pengembangan teknologi dalam negeri. Selain itu, komersialisasi dan peningkatan skala proyek teknologi domestik untuk meningkatkan demand dari teknologi.

Baca juga : Jasindo Siapkan Asuransi Bagi Pekerja Migran Indonesia

"Lalu, perlu diprioritaskan, sehingga memaksimalkan potensi sumber daya alam yang berkelanjutan,” jelas Fabby.

Kesepuluh, pemerintah perlu melakukan penyiapan tenaga kerja lokal untuk industri rendah karbon masa depan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung industri dalam negeri dan memaksimalkan dampak positif sosial ekonomi, dari potensi pengembangan industri teknologi rendah karbon di Indonesia.

Baca juga : Sahabat Ganjar Deklarasi Di 17 Negara

“Industri teknologi rendah karbon yang dimaksud adalah manufaktur panel surya, manufaktur baterai, dan produksi hidrogen. Selain itu, dibutuhkan pelatihan dan penyiapan tenaga kerja yang antisipatif, dan selaras dengan perkembangan industri tersebut dari tahun ke tahun,” tutup Fabby.

IETD 2021 melibatkan lebih dari 80 pembicara dan panelis terkemuka internasional dan nasional, serta partisipasi lebih dari 1500 pengguna dari seluruh dunia. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.