Dark/Light Mode

Ini 10 Rekomendasi IETD 2021 Untuk Capai Target Dekarbonisasi Indonesia

Sabtu, 25 September 2021 18:07 WIB
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam penyampaian 10 rekomendasi untuk mencapai target dekarbonisasi Indonesia di IETD 2021. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam penyampaian 10 rekomendasi untuk mencapai target dekarbonisasi Indonesia di IETD 2021. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Analisis tersebut dapat digunakan untuk menentukan beberapa strategi dan waktu pelaksanaan, yang tepat diterapkan untuk tiap unit PLTU.

“Kita juga harus memikirkan, seberapa besar kapasitas yang ditinggalkan dan harus kita isi ketika PLTU pensiun,” jelas Fabby.

Strategi yang dapat diterapkan untuk masalah tersebut di antaranya adalah pendanaan ulang untuk mempercepat waktu pensiun PLTU, modifikasi (retrofitting) PLTU, serta mengalihkan pendanaan dan investasi dari energi termal ke energi terbarukan.

Kelima, peningkatan bankability proyek energi terbarukan, dengan memperbesar skala proyek dan dukungan regulasi yang komprehensif.

Baca juga : Kemenves/BKPM: Riset Dan Inovasi Dukung Capaian Target Investasi

Sebab, pengembangan energi terbarukan dalam skala besar, terbukti dapat mendorong harga energi terbarukan yang sangat kompetitif.

Keenam, peningkatan adopsi kendaraan listrik dengan membangun ekosistem kendaraan listrik.

Fabby melanjutkan, ada kombinasi dari beberapa kebijakan diperlukan untuk mengakselerasi penetrasi kendaraan listrik. Antara lain, melalui penetapan disinsentif terhadap pemakaian bahan bakar fosil, seperti pelarangan pemakaian kendaraan fosil dan penetapan standar efisiensi bahan bakar kendaraan fossil.

Ketujuh, penentuan peran bahan bakar bersih menuju 2050 dalam dekarbonisasi menyeluruh sistem transportasi. Dalam konteks ini, kendaraan listrik sudah mutlak akan mendominasi dalam sektor kendaraan penumpang (passenger vehicle).

Baca juga : Jasindo Siapkan Asuransi Bagi Pekerja Migran Indonesia

“Peran bahan bakar bersih juga perlu dipersiapkan untuk mendukung dekarbonisasi sektor transportasi, yang tidak dapat digantikan dengan kendaraan listrik,” tandas Fabby.

Kedelapan, Indonesia perlu membuat dukungan kebijakan yang terintegrasi dari berbagai pihak.

Selain itu, Indonesia juga butuh kolaborasi dari berbagai pihak untuk mendorong iklim investasi terhadap energi terbarukan.

Dalam jangka pendek ini, hingga 2025, perlu ada upaya untuk memperbaiki iklim investasi dan mendorong deployment energi terbarukan. Saat ini, sudah ada banyak sumber pendanaan nasional dan internasional, yang siap untuk mendukung itu.

Baca juga : Sahabat Ganjar Deklarasi Di 17 Negara

"Indonesia kini hanya menunggu komitmen pemerintah terhadap target energi terbarukan, melalui berbagai kebijakan,” kata Fabby.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.