Dark/Light Mode

TikTok Berbatik, Cara Seru IWAPI Rayakan Sumpah Pemuda

Jumat, 29 Oktober 2021 00:07 WIB
Ketua Umum IWAPI Nita Yudi (kiri depan) bersama para pengurus IWAPI lainnya main TikTok dengan mengenakan batik. (Foto: Dok. IWAPI)
Ketua Umum IWAPI Nita Yudi (kiri depan) bersama para pengurus IWAPI lainnya main TikTok dengan mengenakan batik. (Foto: Dok. IWAPI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Batik Nasional, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menggelar kompetisi berbatik dengan menggunakan media sosial kekinian. Selain itu, IWAPI juga menggunakan Senayan Park, Jakarta Selatan, untuk memamerkan berbagai macam karya batik khas berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, batik yang dipamerkan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. "Jadi, para anggota IWAPI ini juga memiliki usaha dalam pembuatan batik. Maka dari itu, kita bantu pemasarannya, sampai ke luar negeri," tutur Nita Yudi, Kamis (28/10).

Baca juga : Basarah Ingatkan Tiga Spirit Sumpah Pemuda

Bukan hanya itu, para pengusaha wanita ini pun membuat kompetisi berbusana batik di media sosial Tiktok dan Instagram. Tak main-main, viewers-nya hampir mencapai 300 ribu.

"Ini event untuk Hari Batik Nasional dan Hari Sumpah Pemuda. Kami membentuk event ini untuk menarik minat kaum milenial, anak muda untuk cinta menggunakan pakaian batik. Makanya, kami sebut kompetisi Tiktok Berbatik," tutur Nita Yudi.

Baca juga : Begini Cara Menkeu Kenalkan APBN Ke Generasi Muda

IWAPI juga ingin memperkenalkan batik tidak hanya dari Pulau Jawa, tapi juga setiap provinsi memiliki ciri khas batik masing-masing. Bila Indonesia memiliki 37 provinsi, maka batik tiap provinsi dan kota kabupatennya beraneka ragam.

Ditonton Hampir 300 Ribu Warganet
Wakil Ketua Umum VI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif IWAPI Moudy Lintuuran menerangkan, ada 51 akun Tiktok dan Instagram yang mengikuti kompetisi tersebut. 

Baca juga : Telkomsel Perkuat Jaringan Selama PON XX Papua

"Dari anggota kami, ada 35 peserta. Juga ada dari masyarakat umum 16 peserta. Itu benar-benar batik yang dipakai beraneka ragam, unik, menarik dan memiliki nilai budaya daerah masing-masing," kata Moudy.

Kompetisi tersebut pun mendapat like hingga 294 ribu di akun Tiktok dan 60 ribuan di akun Instagram. "Jadi, banyak peminatnya. Padahal ini tahun pertama, antusiasnya luar biasa. Makanya kedepan akan jadi event tahunan," ujar Moudy. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.